PD Pembangunan Kota Cirebon diduga sarat KKN, Boroknya Mulai Terkuak

Februari 9, 2022

 Cirebon, jurnalpolisi.id Oknum  PD pembangunan diduga terima uang pelicin  Rp 12.000,000 untuk memperoleh hak  garap sawah Aset milik PD Pembangunan yang terletak didesa kapetakan kecamatan kapetakan kab cirebon ,namun  yang jadi masalah,  saat oknum PD Pembangunan  terima uang dari orang yang berinisial Ed yang juga warga kapetakan ,rnyata  hak garap sawah  masih milik orang lain. Hal itu dikuatkan dari hasil investigasi dan konfirmasi dilapangan yang dilakukan awak media (9/2) kepada salah satu sumber yang meminta jatidirinys tetep dirahasiahkan mengatakan” dulu sawah yang ada didesa kapetakan dipegang sama warga setempat yang biasa dipanggil Bodong, namun karena dilapangan ditemukan banyak sehingga PD pembangunan membuat keputusan dialihkan kepada Edi, edi pun mengelola asat PD Pembangunan selama 3 tahun”ungkapnya . Lanjut sumber yang lagi lagi meminta agar jatidirinya minta  dirahasiahkan mengatakan ” nah  karena masalah suatu hal pengelolaan sawah diambil alih oleh durkim yang juga warga desa kapetakan dari  tahun 2018 hingga  tahun  2021 sesuai kontrak yang tertera , padahal garapan sawah akan  berakhir pada bulan nopember 2021 , namun anehnya kontrak belum juga  berakhir ternyata oknum PD Pembangunan kota cirebon diduga telah menerima uang sebesar Rp 12 juta dari Edi , kalau tidak salah sekitar bulan april atau bulan mei 2021 ini kan menurut saya menyalahi” paparnya . Lebih jauh sumber kepada awak media menuturkan ” nah untuk aset yang didesa kapetakan pihak PD Pembangunan tahun 2018 jumblahnya pertahun menerima Rp 120 000,0000 , untuk tahun ini ada peningkatan kalau tidak salah Rp 170.000,000, silahkan tanyakan bener gak tuh , nah yang sangat saya sayangkan  sistem di PD  pembangun saat ini ditengarai seperti sistim kerajaan loh , atau paling tidak diduga sarat denga KKN ( korupsi kolusi dan Nepotisme ) kenapa saya katakan demikian, contoh ia pak Panji Amiarsa SH MH sebagai manager PD Pembangunan adalah adik ipar dari Sahrul yang menduduki jabatan Kabag Umum atau TU belum lagi diposisi dewan pengawas pak jati , nah pak jati ini masih ada hubungan keluarga dengan wilay pantas kalau kemudian wilay yang baru bekerja 2 tahun sudah menduduki jabatan kabag ” paparnya . Masih menurut sumber ” maaf kalau mas kurang yakin dengan ucapan saya silahkan tanya dan selidiki bener gak apa yang dikatakan saya , sekarang begini aja pegawai PD Pembangunan yang pengabdiannya lebih dari 5 tahun belum menduduki jabatan itu karena dibelakangnya ada orang orang yang diduga ikut bermain , yang bener kan begini pertama, yang bersangkutan harus menjadi Tenaga Harian Lepas ( THL ) setelah itu baru naik sebagai kontrak staf atau Kaur,  naik lagi sebagai Kasie , lah ini baru 2 tahun langsung kabag, tidak salah kalau kemudian Wilay diduga bertindak semau gue , karena mentang mentang dibelakang disinyalir ada yang backingi ” pungkasnya . Namun saat berita ini tayang baik kepala PD Pembangunan Panji Amiarsa SH.MH , Dede maupun Wilay belum belum dapat dikonfirmasi , menurut Dodi Faisal staf dede” bapak bikin jadwal dulu lewat pengajuan surat ke bagian umum nanti ada jawaban ,jadi gak bisa ketemu sekarang pak ,maaf saya hanya melaksanakan perintah sesuai prosedur pak ” singkatnya . ( Akhmad khotib Mf ) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *