Terobosan Baru Kades Kebon Ayu, Kembangkan Agrowisata Golden Melon, Menyambut MotoGP.

Lombok Barat (NTB) – jurnapolisi.id Destinasi wisata Agrowisata Gloden Melon Desa Kebon Ayu Kec. Gerung Kab. Lombok Barat terus dikembangkan dan  ditingkatkan dan saat ini melakukan panen raya yang ke dua kalinya pada Minggu (9/1/2022). Panen kali ini merupakan panen yang kedua kalinya.”Dalam panen ini merupakan momen yang  tidak disia-siakan oleh para pengunjung untuk memetik sendiri buah melon sambil berfoto atau Selfie.” Ujar Kades Rasudi menjelaskan kita akan buat sebanyak 4 Green House dengan kapasitas masing masing Green House sebanyak 1.000 pohon. Sehingga nantinya bisa panen dua minggu sekali. Rasudi mengatakan bahwa  biaya budidaya tanaman melon ini per pohonnya sampai panen umur 58 hari sebesar Rp. 3000,- Yang mahal adalah biaya awal untuk pembuatan Green House nya. Hasil buah tanaman melon ini memiliki kwalitas dan ciri khas tersendiri yakni rasanya yang manis, sangat berbeda rasanya dengan buah melon melon lainnya yang ada di NTB. Ayo…… silakan dicoba dan rasakan manisnya.  Kata Ramli Kadus Penarukan Sejak pukul 06.30 WITA, para pengunjung sudah terlihat mulai berdatangan. Mereka langsung memasuki area Green House Golden Melon yang merupakan terobosan baru Pemerintah Desa yang sudah di desain sedemikian rupa dengan memanjakan pengunjung dengan menyediakan berbagai jenis makanan tradisional hasil olahan warga desa Kebon Ayu yang tersedia di lapak lapak yang sudah disiapkan di area Green House Golden Melon. Ujar Ramli Kadus Penarukan. Hj. Nurhidayah Ketua DPRD Lombok Barat yang ditemui wartawan di lokasi mengatakan bahwa Desa Kebon Ayu sebenarnya terkenal dengan hasil tenunnya, tapi hari ini Pemdes mampu membuat desa wisatanya menjadi desa agrowisata juga. Nah… ini tentu terobosan  yang  perlu didukung dan ditiru oleh teman teman Kepala Desa  yang lain. Dan Pemerintah Daerah melalui Dinas terkait akan terus mendukungnya. Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat H. Saepul Akhkam mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pendampingan kepada Desa Kebon Ayu. Langkah ini diambil sehingga kedepannya menjadi desa wisata yang menghasilkan produk wisata yang berkelanjutan. Ungkapnya Wisata Agrowisata ini  mudah-mudahan kita bisa melakukan pendampingan supaya mereka ini bisa sustainable dan menjelang MotoGP kegiatan-kegiatan semacam ini juga harus dihitung gradualitasnya supaya bisa stabil. Ujarnya “Setiap bulan harus ada event dan kemudian setiap event itu harus ada pasarnya tersendiri. Nah ini yang menarik, tidak hanya kita garap pasar lokal,” lanjut Akhkam. Sementara itu ditempat terpisah Kepala Desa Kebon Ayu mengatakan, ia berharap kepada Pemerintah Daerah melalui dinas dinas terkait agar terus memberikan pendampingan dalam pelatihan dan pengembangan usaha serta  pemasaran hasil produksi olahan warga Desa Kebon Ayu sehingga bisa berkelanjutan. Dan juga Desa Kebon Ayu saat ini sedang menyiapkan penyediaan Homestay berbasis rumah penduduk untuk menyambut gelaran MotoGP. Pungkasnya. (Mst)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *