Bupati Rocky Pantau Kerusakan Pasca Banjir

Januari 9, 2022

 ACEH TIMUR – jurnalpolisi.id Pemerintah Kabupaten Aceh Timur terus berupaya melakukan pendaataan kerusakan pasca banjir melanda kabupaten ini, pendataan sementara dilakukan di sektor pertanian, perikanan hingga infrastrukur umum  yang rusak. “Kita hari ini meninjau sejumlah titik area pertanian khususnya sawah  petani yang terdampak  banjir. Kita akan memetakan sejauh mana dampak yang timbul sehingga nantinya bisa terindentifikasi jumlah yang rusak,” ujar Bupati Aceh Timur H. Hasballah Bin H.M Thaib, SH ketika meninjau area sawah di Gampong Bandrong Kecamatan Peureulak, Sabtu, 8 Januari 2022. Dalam peninjauan ini Bupati turut didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Aceh Timur, Nauli, S.STP.,M.AP, dan Kepala Dinas Perikanan Drh. Cut Ida Mariya, M.Ap  dan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan  Hortikultura Erwin Atlizar, S.Tp,M.Si. Bupati  turut meminta kepada Kepala OPD terkait melakukan inventarisasi terhadap kerusakan disektor lain, seperti fasilitas umum, jalan, jembatan, sekolah dan rumah warga. “Pasca banjir memang terdapat sejumlah kerusakan. Tentunya kita sangat berharap musibah ini tidak terulang lagi sehingga akitivitas  masyarakat normal kembali seperti biasanya ” imbuh Bupati. Sementara  itu Kepala Dinas Tanaman Pangan dan  Hortikultura Erwin Atlizar, S.Tp, M.Si,  merilis  data sementara jumlah luas tanam padi di Aceh Timur  5.298  hektar  dari jumlah itu  3.348 hektar  terdampak yang tersebar di 20 Kecamatan. Sebanyak 136 hektar berada di kecamatan Indramakmur, 137  kecamatan Julok, Idi Timur 8 Hektar, Peudawa 204 Hektar, Birem Bayeun 221, madat 75, Rantau Peureulak 90 Hektare. Banda Alam 64 hektar. Darul aman 89 nurussalam 247 hektar, peunari 567 Hektar,Peureulak Barat 62 hektar, peureulak Timur 40 hektar, Sungai Raya 640 hektar, Simpang Jernih 50 Hektar, Rantau seulamat 164 hektar, Idi Tunong 443 hektar, Idi Rayeuk 12 hektar, Peureulak 33 hektar,  dan Simpang Ulim 66 Hektar.  Sementara data padi Pusoe terdata seluat 172 hektar “Sebelum batas terakhir tanggal 13 Januari 2022 data kerusakan terus kita update.  Sehingga yang terdampak  akan kita laporkan ke Provinis  dan Kementerian. Data ini bisa jadi bertambah dan berkurang,” sebut Erwin. Erwin menyebutkan rata- rata persawahan kabupaten Aceh Timur Januari ini  telah  memasuki masa semai dan masa tanam. “Maka  untuk kekurangan bibit dari dampak banjir ini akan kita lapor  sehingga bisa membantu petani yang mengalami kerugian dalam musibah ini,” ujar Erwin seraya  mengakui saat ini timnya telah meninjau  dan mendata sejumlah area persawahan yang terdampak. Untuk diketahui  , sejak 1 Januari 2022 lalu kabupaten Aceh Timur dilanda banjir parah, puluhan ribu jiwa terdampak dalam musibah ini. Tidak hanya itu sejumlah fasilitas umum, lahan pertanian warga, rumah, dan fasilitas lain ikut tergenang. Dalam musibah banjir ini dua orang anak dilaporkan meninggal dunia akibat terseret arus banjir.( zai) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *