Pemuda Babak Belur Dikeroyok Preman Kampung
Amanatun Utara – jurnalpolisi.id Seorang pria bernama Jitron Halla (21) warga Desa Sambet, Kecamatan Toianas, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi korban pengeroyokan sejumlah preman kampung. Peristiwa itu terjadi pada hari Kamis 23 Desember 2021 tepatnya di wilayah Dusun Maunkoin, Desa Sono, Kecamatan Amanatun Utara. Kepada jurnalpolisi.id, Lito panggilan akrab Jitron Halla menyampaikan jika insiden itu terjadi bermula saat ia bersama dua orang saudaranya berboncengan mengendarai sepeda motor Honda Biet, hendak pulang ke rumah mereka di wilayah Desa Sambet. Sesampainya di Maunkoin sekitar pukul 14.30 WIB, ia tiba-tiba dikejutkan dengan adanya lima orang preman yang berdiri ditengah jalan tanpa melihat situasi arus lalu lintas kendaraan, baik yang melaju dari arah utara maupun selatan. Karena kaget, melihat banyak orang yang berdiri ditengah jalan, Kami pun menghentikan motor. Kemudian mereka menghampiri Lito, tanpa basa-basi, langsung melakukan pemukulan. Sementara saudara Lito turun dari motor dan berteriak minta tolong pada warga sekitar tempat kejadian. “Ada banyak (orang) yang berdiri ditengah jalan menahan kami, lalu kami berhenti. Habis itu mereka langsung main tangan,” ujar Lito, Kamis (23/12/2021). Tidak hanya satu orang yang melakukan tindakan pemukulan, tapi semuanya berjumlah lima orang yang melakukan pemukulan terhadap dirinya. Bahkan tak hanya menggunakan tangan kosong, ada yang memukul dengan mengepal batu ditangan. Usai puas para pelaku melakukan penganiyaan, Lito yang bagian wajah menderita luka-luka memar, kepala, dan lengan. Kejadian itu langsung dilaporkan ke Polsek Amanatun Utara. Setelah menerima laporan jajaran Polsek langsung gerak cepat, namun kelima jagoan tersebut sudah tidak berada di tempat kejadian. Dari keterangan warga yang berada di TKP, Kelima orang dari gerombolan preman kampung itu yang menghajar korban, yakni Nano Napa (anak dari Pjs. Desa Muna, Kecamatan Amanatun Utara), Megi Bolla, Doling Napa, Buce Fay, dan Lauren Nabutaek. Kapolsek Amanatun Utara, Ipda Djemi Soleman saat dikonfirmasi, Kamis (23/12)2021), mengungkapkan korban yang berasal dari Desa Sambet, itu selamat dari maut setelah berhasil di selamatkan warga. Berdasarkan keterangan dari korban ungkap Ipda Djemi, pengeroyokan itu terjadi sekitar pukul 14.30 WITA. Pada saat itu korban bersama saudaranya hendak pulang kerumah di wilayah Desa Sambet, sesampai di Maunkoin, terlihat ada lima orang preman yang berdiri di tengah jalan dan menahan mereka. Melihat itu, korban menghentikan kendaraan dan kelima preman itu menghampiri korban dan tanpa basa-basi mereka langsung melakukan penyerangan terhadap korban. “Korban dipukul berulangkali. Sampai Polisi turun ke TKP, Pelaku sudah sudah tidak berada di TKP. Sementara korban buat laporan ke Polsek Amanatun Utara, dan sudah diambil Visum” beber Ipda Djemi Soleman. “Intinya masih penyelidikan. Saya pingin tahu pelakunya siapa. Kalau emang tidak bisa diselesaikan baik-baik terpaksa lanjut proses hukum,” pungkas Djemi. Namun hingga berita ini diterbitkan para pelaku belum berhasil ditangkap. Korban berharap polisi dapat meringkus para pelaku untuk diproses hukum. Sejatinya, menurut dia, hal itu sangat mudah dilakukan. Sebab lokasi kejadian dan datangnya para pelaku itu dari salah satu rumah di wilayah setempat. Sementara itu, keluarga korban mengatakan pihaknya menunggu progres penyelidikan yang dilakukan oleh pihak Polsek Amanatun Utara. Dia menyebut jika tidak ada progres yang signifikan terhadap kasus itu, pihaknya akan tarik kasus tersebut ke Polres TTS. (Priskila Napa)