Abdul Munir Calon Kuwu Desa Cidahu No Urut 2 Penyelamat Aset Bantuan Sapi Milik Poktan Simanjangan 1
November 27, 2021
Kuningan – jurnalpolisi.id Pemerintah pusat melalui dinas pertanian kabupaten Kuningan pada 2011 silam berikan bantuan kepada kelompok pertanian simanjangan 1 berupa sapi dengan program Unit Pengelolaan Pupuk Organik (UPPO) tujuannya tentu saja untuk meningkatkan produksi pertanian khususnya padi. Beberapa waktu lalu awak media Jurnal Polisi News (JPN) yang kebetulan merupakan anggota Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) berkesempatan mewawancarai Abdul Munir yang juga calon Kuwu desa Cidahu saat disambangi dirumahnya mengatakan ” terkait masalah sapi yang diterima Poktan simanjangan 1 sebenarnya itu bukan tanggung jawab saya ia , dan itu sebetulnya tanggunggung jawab ketua,yakni saudara Toha dan H.Suhud Solehudin sebagai bendahara, namun keduanya telah meninggal dunia , dan dari hasil rapat anggota kelompok tani simanjangan 1 saya diminta untuk jadi ketua , penujukan terhadap saya kenapa saya terima tentu ada alasan yang sangat mendasar yakni penyelamatan aset mas ” papar pria paruh baya Lanjut pria yang telah dikaruniai tiga anak ini memaparkan ” jadi maaf kata mas kalau kemudian adanya pemberitaan yang seakan- akan saya ini menggelapkan sapi itu adalah suatu kebohongan besar dari segelintir oknum yang sengaja memperkeruh pada situasi saat ini karena saya kan sedang mencalonkan Kuwu mas dan saya sadar betul akan hal itu, sekali lagi saya mohon maaf ia sebenarnya itu cerita usang kenapa saya katakan demikian wong saya sendiri sudah dipanggil kepolres Kuningan dan saya jabarkan apa adanya ” ungkapnya Lebih jauh Munir mengutarakan ” jadi sekali lagi saya tegaskan mas terkait pemberitaan yang seakan- akan saya gelapkan bantuan sapi itu sama sekali tidak benar , wong sapinya ada kok , kalaupun tidak ada itu sesungguhnya sapi itu sakit yang menurut dokter hewan atau mantri dari dinas kabupaten Cirebon harus segera diselamatkan ,caranya gimana ia dijual kejagal dengan harga murah , belum lagi ada yang mati , ini akibat para penerima program buta tentang tata cara memelihara sapi yang benar ” ujarnya Masih menurut Munir ” berawal dari sanalah kemudian kita punya inisiatif untuk menjual sapi yang sakit kalau tidak salah ada 9 ekor, kita jual sekalipun harga jualnya dibawah harga pasar,namun demi penyelamatan aset ia kita jual, itupun atas saran dan petunjuk mantri , ada 2 ekor sapi yang mati jadi baik yang dijual maupun mati kita buat berita acaranya mas , nah seperti saat ini cuacanya kan lagi ekstrim nih saya gak asal belanja karena sangat rawan penyakit mas , namun demikian saya sudah belanja 4 ekor sapi jenis Vegon tentu saja ini sebuah bukti jika program UPPO didesa Cidahu kecamatan Pasawahan tidak mangkrak seperti yang dituduhkan oleh oknum yang sengaja mendiskreditkan saya , tapi saya tidak dendam dengan orang yang menyebarkan fitnah , prinsip saya biarkan anjing menggonggong kafilah berlalu , yang ketenger salah pasti ketara itu saja , semuanya saya kembalikan kepada yang maha kuasa ” pungkas Abdul Munir saat mengakhiri perbincangan dengan awak media JPN-PPWI. Rilis : Akhmad Khotib dan Team.