Pengurus DPC Nasdem Parimo ramai ramai mengundurkan diri

September 9, 2021

 Paimo- jurnalpolisi.id Aksi mengundurkan diri ramai-ramai atau secara berjamaah dilakukan puluhan pengurus DPC Nasdem Parigi dan beberapa Ketua DPRt Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Rabu (08/09/2021). Hal tersebut dilakukan karena DPC Parigi merasa kecewa dengan pengurus DPD Kabupaten Parimo di bawah kepemimpinan Sayutin Budianto Tongani yang juga merupakan Ketua DPRD Kabupaten Parimo. Mantan Ketua DPC Nasdem Kecamatan Parigi, Moh. Rusli Pakaya menerangkan, mundurnya puluhan pengurus DPC dan DPRt karena kecewa dengan sikap Pengurus DPD Nasdem Parimo, pimpinan dan anggota DPRD dari Fraksi Nasdem Parimo yang tidak memberi perhatian, menjaga komunikasi dengan pengurus di tingkat kecamatan hingga ranting.Kami sangat kecewa dengan Pengurus DPD, begitu juga dengan pimpinan dan anggota DPRD parimo dari fraksi Nasdem, sama sekali tidak menjaga komunikasi dan silaturahmi yang baik dengan kami DPC dan DPRt, kalau kita hubungi sulit sekali mereka itu,”terang Rusli. Menurutnya, sebelum pemilu 2019 komunikasi itu  sangat baik terjalin dengan pimpinan partai ditingkat kabupaten dengan pengurus DPC dan DPRt namun setelah pemilu para pengurus yang juga Ketua DPRD dan aleg-aleg baginya susah untuk mereka berkomunikasi. “Setelah habis pileg kita tidak pernah di hubungi dan untuk komunikasi dengan dorang dorang itu khususnya ketua dprd saja sulit sekali, saat masuk tahapan Pilgub, baru dorang kembali rangkul kita. Mereka sepertinya hanya butuhkan tenaga kita untuk kepentingan nama baik dorang saja. Padahal kita menghubungi mereka untuk kepentingan memperjuangkan aspirasi masyarakat,”ungkapnya kesal. Rusli menuturkan bahwa partai NasDem adalah partai yang menjadi harapan masyarakat untuk membawa perubahan di Parimo, namun investasi politik yang begitu besar dari Wakil Ketua Umum DPP Partai Nasdem, tidak dipertanggungjawabkan oleh orang-orang yang di beri amanah untuk memegang jabatan penting. “Saya ucapkan mohon maaf kepada pak Haji Mat (Ahmad M. Ali, Red) atas keputusan ini, karena untuk apa kita bertahan kalau kondisi organisasi sudah tidak saling menghiraukan seperti ini. Padahal yang kita inginkan aspirasi rakyat di nomor satukan, kita ini kasian tidak mo minta-minta uang, tapi paling tidak hargai upaya kami sebagai bagian yang memenangkan partai Nasdem di Pileg 2019 dan Pilgub 2020,”tutupnya. DAL (is) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *