Perjuangan Alur Barito Dan Sahabat Peduli Sesama, Sampaikan Bantuan Sosial Ke Desa Papar Pujung Dan Muara Pari Hingga Menginap Di Desa Karendan

Agustus 21, 2021

 Muara Teweh, jurnalpolisi.id Masyarakat Tim Peduli Sesama (PS) sampaikan bantuan sosial atas meninggalnya warga Desa Papar Pujung Di Kec. Lahei Barat dan Desa Muara Pari, Kec. Lahei dalam wilayah Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah Aryosi Jiono S.Pd yang akrap di sapa Gio, 20/8/2021 menyampaikan, “Bantuan sosial kemanusiaan disampaikan khususnya sebagai upaya peduli sesama untuk meringankan beban warga yang terkena musibah kematian dan ini juga adalah bagian untuk membantu sosial pemerintah dalam mengurangi kemiskinan masyarakat di tengah pendemi Covid -19 yang masih mewabah sehinga kegiatan iniKami galang bersama organisasi masyarakat yang tergabung di GPD-Alur Barito dan Yayasan Sosial Peduli Sesama (SPS), serta dari organisasi media yang tergabung di Ikatan Wartawan Online (IWO) Barito Utara dan  Ikatan Penulis Jurnalis Indonesia (IPJI). Terang Gio Selesai hingga penyerahan bantuan secara simbolis juga sambutan dari perwakilan warga duka di desa papar pujung, Tim sosial  peduli sesama melanjutkan perjalanan menuju desa muara pari hingga beristirahat di Km. 27 karena kehujanan yang tentunya jalan penghubung antara desa yang juga adalah jalan lintas beberapa perusahaan sangat licin bahkan ada 1 unit mobil merek Triton milik warga terlihat terpampang masuk ke parit jalan, tetapi perjuangan Tim tidak surut untuk menyampaikan tujuan dengan dua buah mobil double gardan sekalipun sebagian anggota terpaksa harus mengisi di Bak bersama barang muatan kerna 1 unit mobil Avansa harus dititip akibat kurang stabil dengan keadaan jalan licin Tepatnya sekitar Pukul 18.00 Wib, Tim sampai di pelabuhan penyebrangan dengan kondisi hujan lebat sehingga hanya sebagian anggota yang serta menumpang  mobil perahu jenis kelotok dengan semangat hingga menyambangi rumah duka yang pada saat itu sedang berkumpul warga duka dan tokoh-tokoh masyarakat dalam pelaksanaan adat rukun ritual kematian yang di sebut (Paner Jampa)Hison mewakili tim setelah memperkenalkan diri dan memperkenal masing-masing perwakilan organisasi tergabung memaparkan, “(Galing Batang Ramak Sahang), Selain menyampaikan bantuan bela sungkawa tim tergabung juga dalam rangka bersilaturahmi untuk membangun kesadaran masyarakat, dalam bahasa daerahnya”(Mun awe sama arep, hie eso sa sasi lukun taka) artinya, kalau bukan kita siapa lagi yang dapat memperhatikan kita, dan kegiatan ini juga adalah sebagai bentuk membangun kesadaran masyarakat untuk terus saling bahu-membahu antara sesama. Imbuhnya. Wahen Menantu Alm. Unau Winata yang meninggal dunia, “Terimakasih kepada Tim yang sudah bersusah payah jauh-jauh dari muara teweh, kami terharu dengan kegiatan program sosial yang dilakukan semoga Tuhan Yang Maha Esa mebalas kebaikanya dan bantuan sosial ini sangat membantu kami keluarga duka terutama untuk penyelesaian hukum adat ritual selama 14 hari/malam, selama mijom apui natong. Tukas Wahen Hal yg sama juga di sampaikan Teratai selaku ketua adat, “Sesuai tradisi leluhur umat Hindu Kaharingan lahir dan mati beradat jangankan yang tua yang mudapun apabila meninggal dunia wajib prosesi hukum adatnya ditunaikan dan ini adalah bagian  kerakatan masyarakat yg tidak dapat di pisahkan. Tutup teratai. Selanjutnya bahwa tim sosial sebanyak 15 orang belum tembus pulang ke muara teweh, sehingga harus menginap di desa Karendan serta kembeli membali bahan sembako untuk melanjutkan kegiatan sumbagan sosial terhada 2 penduduk jompo di setempat sambil menunggu cuaca panas hingga jalan dapat di lintasi kembali. (Tim) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *