Lagi 81 Warga Rohingya Terdampar di Aceh Timur

Juni 5, 2021

ACEH TIMUR – jurnalpolisi.id

Kembali terdamparnya warga Rohingya asal Myanmar diwilayah Aceh, sebanyak 81 orang terdampar di Pulau Idaman, Desa Kuala Simpang Ulim, Kecamatan Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, Jumat (4/6/2021).

Kawasan itu sejenis pulau kecil yang diberi nama Pulau Idaman oleh Masyarakat sekitar.

Keuchik (Kepala Desa) Kuala Simpang Ulim Umar Idris mengatakan bahwa masyarakat mengetahui ada satu kapal yang terdampar di perairan di desa mereka.

Awalnya, masyarakat tidak berani mendekat, karena takut akan terpapar Covid-19.

“Atas nama kemanusiaan, masyarakat berusaha untuk memberikan makanan dan minuman dari jarak jauh, Tidak yang berani mendekat, kami juga melarang masyarakat untuk mendekat, takut terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” sebut Umar.

“Kami tidak berani mendekat. Lebih baik menunggu aparat terkait yang menanganinya. Apalagi hari ini hari Jumat, tidak ada masyarakat yang melaut, sehingga kondisi daerah itu relatif sepi,” kata dia.

Adapun 81 orang itu terdiri dari anak-anak, perempuan dan pria dewasa.

Sementara itu T Jalaluddin mengatakan bahwa sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait itu.

“Mereka datang untuk membahas penanganan selanjutnya para pengungsi di Rohingya yang terdampar di Aceh Timur,” ungkap T Jalaludin Camat Simpang Ulim, Jumat (4/6/2021).

Untuk sementara ini, ungkap Camat Jalaludin, pihaknya sudah menyalurkan bantuan berupa beras, mi instan, roti, air mineral, dari Pemkab Aceh Timur, kepada pengungsi Rohingya.

“Pasca mendapat informasi ada Rohingya terdampar, sejak Jumat pagi sampai saat ini kami sedang di lokasi, secara umum kondisi para rohingya sebanyak 81 orang sehat,” ungkap Jalaludin.

Sampai saat ini, katanya, posisi 81 orang Rohingya itu masih di pulau idaman Desa Kuala, Simpang Ulim, Aceh Timur.

“Untuk penanganan selanjutnya kita tunggu dulu tiba tim UNHCR ke sini, Rencananya, jika belum dibawa ke tempat lain, maka Jumat malam ini didirikan tenda di lokasi,” jelas Jalaludin. [Zainal Abidin]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *