Pejabat Aceh Timur Banyak yang Tidak Becus, Diduga Kerja Cuma Demi Harta dan Wanita
Maret 22, 2021
Aceh Timur – jurnalpolisi.id
Aktivis Front Anti Kejahatan Sosial ( FAKSI ) Aceh, Ronny Hariyanto, kembali melontarkan kritikan pedas yang diarahkan ke sejumlah pejabat tertentu di Aceh Timur, yang ia nilai tidak becus bekerja, lalai dan sangat mengecewakan masyarakat selama ini.
” Banyak pejabat Aceh Timur yang tidak becus kerjanya, kami menduga mereka dapat pangkat dan jabatan hanya demi mengumpulkan harta dan wanita, mereka sangat mengecewakan rakyat, meskipun enggak semuanya begitu, tapi rata – rata,” kata Ronny, Senin, 22 Maret 2021.
Dia menilai, banyak diantara pejabat di Aceh Timur dapat dilihat kinerja buruknya dari kenyataan di lapangan, yaitu yang mudah terlihat dan berkaitan dengan kepentingan masyarakat.
” Di lapangan mudah terlihat efek dari kinerja buruk mereka, diantaranya pejabat dinas, contohnya saja banyaknya jalan rusak yang terabaikan meskipun masyarakat menjerit, lihat kondisi aset dan pendapatan bagaimana, lihat bagaimana korupsi dan kekacauan di desa – desa yang diabaikan, lihat kondisi pasar semraut, pendidikan enggak ada prestasinya, kondisi tenaga kesehatan dan guru, kondisi tenaga kerja seperti budak, kemiskinan tanpa solusi, pariwisata tidak diurus dengan serius, problem perkebunan, aset pertanian, perikanan, peternakan dan banyak lagi problem lainnya di lapangan, tapi mereka terkesan nyantai aja seperti enggak ada tanggungjawab,” ujar aktivis dengan akun facebook Ronny Oposisi itu.
Ronny menuding semua kekacauan itu diduga berasal dari cara Bupati Aceh Timur H.Hasballah M.Thaib, SH, memilih para pejabat, yang diduga bukan berdasarkan kualitas seseorang, melainkan berdasarkan kedekatan atau akses untuk mengendalikannya ketika menjabat.
” Sepertinya mereka ditunjuk bukan karena kualitasnya, tapi karena kedekatan atau siapa saja yang bisa dikendalikan, nah akhirnya outputnya kacau, kepentingan rakyat yang jadi korban,” ungkap putera Idi Rayeuk berdarah Aceh – Minang yang dikenal fokus pada berbagai isu sosial, seperti kemiskinan, pengangguran, demokrasi dan Hak Asasi Manusia itu.
Tidak hanya itu saja, ia juga menyebutkan, banyak diantara pejabat tersebut telah terbukti melakukan berbagai penyimpangan besar yang berada di luar tanggungjawabnya kepada masyarakat.
” Kan bahkan sudah ada yang ketangkap korupsi, mesum, kolusi dan nepotisme, pokoknya lengkap penyakit mereka itu, dan itu fakta, yang bukan hanya bersebrangan dengan kualitas intelektual tapi juga moralitas, yang akhirnya masyarakat juga yang menerima imbas dari penyimpangan serta ketidakbecusan mereka itu,” kata eks Ketua Forum Pers Independen Indonesia (FPII) Provinsi Aceh tersebut.
Ronny mendesak para pejabat terkait untuk segera memperbaiki kinerjanya dan tidak lagi mengorbankan masyarakat Aceh Timur.
” Kami mendesak sejumlah pejabat itu untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya, jangan lagi mengorbankan kepentingan masyarakat, lihat saja contohnya korupsi di desa – desa yang terkesan dibiarkan, kemiskinan hanya diinfus bantuan alakadarnya, bukan program pengentasan kemiskinan yang dapat dilihat secara nyata bikin orang miskin dan pengangguran berkurang,” ketusnya.
Dalam pernyataan Persnya itu,
Ronny juga tak lupa menyinggung para pejabat yang ada di gedung dewan, yang menurutnya belum juga menunjukkan hasil apa – apa bagi kepentingan masyarakat Aceh Timur.
” Yang di gedung dewan, bimtek ke bimtek ke luar kota, hasilnya entah apa, rasanya enggak nyambung apa yang mereka lakukan dengan apa yang dirasakan masyarakat, banyak diam, dan entah buat apa mereka ada di sana, coba perhatikan korupsi di desa – desa dan problem di dinas – dinas di depan kantor mereka yang akibatnya untuk rakyat, tapi mereka hanya diam saja, buat apa mereka digaji dan ada di sana kalau tidak jelas pengawasannya terhadap pemerintahan, pakai dana aspirasi lagi, aspirasi apa itu?” pungkas alumni Universitas Ekasakti itu menutup keterangannya.(Zainal Abidin)