Mangkrak 3 Tahun Proyek Senilai 10 Miliar Lebih,akankah dibiarkan terus

Maret 17, 2021

Pelalawan – jurnalpolisi.id

17 – 03 – 2021 Proyek pembangunan gedung rawat inap di lokasi RSUD Selasih Pangkalan Kerinci yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Pelalawan melalui dinas kesehatan pada tahun anggaran 2018 ,untuk pembangunan Intlasi Rawat Inap THT,Mata dan Syaraf  2 lantai sudah tiga tahun terbengkalai alias mangkrak.

Proyek pembangunan gedung rawat inap THT,Mata dan Syaraf 2 lantai ini didanai melalau APBN 2018 melalui dana alokasi khusus (DAK).

Pelaksana proyek ini dimenangkan PT. Satria Lestari Multi ( PT.SLM ) dengan pagu anggaran Rp 10.367.767.489 dan waktu pelaksanaan 160 hari kelender sumber dana
 DAK-Penugasan yang dimulai pada bulan Juli 2018.

Dilansir dari laman Riau Pos tanggal 16/5-2019 bahwa pemerintah Kabupaten Pelalawan melalui dinas kesehatan telah memutuskan kontrak kerja dengan PT.Satria Lestari Multi (SLM) sebagai pemegang tender.Dimana pekerjaan pembangunan yang berlangsung selama 160 hari kerja terhitung mulai bulan juli dan berahir 22 Desember 2018 lalu,hanya dapat dirampungkan 60%.

Perhitungan pencapaian progres kerja didasarkan “managemen kontruksi ” dimana PT.SLM hanya  mampu menyelesaiakan 60 % dan pembayarannya telah dilaksanaka sesuai progres pencapaian kerja ,dan terkait  kelanjutan pembangunan tersebut menunggu hasil Audit Badan Pemeriksaan
Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) perwakilan Riau.

Sesusi fakta dilapangan sampai berita ini di tayangkan pembangunan proyek tersebut masih tertap terbengkalai alias mangkrak, Terkait hal ini Jurnal Polisi.id telah mengajukan  konfirmasi tertulis melalui wa kepada Kepala Dinas Kesehatan Pelalawan H.Asril SKM MKes ,mempertanyakan sesuai kejelasan diatas diantaranya ;
1.Pembangunan proyek itu sudah 3 tahun mangkrak ,akankah dilanjut  ?
2 . Perhitungan progres pencapaian kerja 60 %,sesuaikah dengan keadaan ?
3. Bagaimanakah hasil Audit BPK RI tersebut ?

Akan tetapi sampai berita ini dimuat tidak ada jawaban konfirmasi yang diajukan jurnal polisi kepada kepala dinas kesehatan tersebut.

Dilain sisi banyak masyarakat ingin tahu apakah pembangunan proyek ini dibiarkan atau dilanjut,dan bahkan ada mengatakan ” luar biasa kerugian negara kalau proyek itu tidak dilanjut dan dibiarkan mangkrak sama saja penghamburan uang Negara kalau begitu.Ungkapanya dengan wajah pesimis.
Liputan : Loches Ather Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *