Menteri PPN Meninjau Produk Biomedik yang dikembangkan oleh ITB dan UNPAD
Maret 1, 2021
Jakarta – jurnalpolisi.id
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa pada Jumat 26 Februari 2021 meninjau produk-produk biomedik seperti Ventilator, alat PCR tes kerjasama ITB dan Unpad, yang sudah memperoleh hak edar. Hal ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan Menteri sewaktu berkunjung ke Bandung.
Produk pertama yang Menteri lihat adalah AutoMager yaitu instrumen ekstraksi asam nukleat. Alat ini diproduksi oleh PT GTI Merah Putih dengan fitur sebagai berikut: (1)Throughput tinggi; (2)Tingkat ekstraksi tinggi; (3)Kualitas ekstraksi tinggi; (4)Pengoperasian yang mudah dengan layar sentuh; (5) Dibuat di Indonesia dengan support yang berkualitas.
Produk inovasi kedua dan ketiga yaitu MagEx dan Expad keduanya berfungsi sebagai kit ekstraksi RNA untuk pemeriksaan PCR Covid-19.
Produk keempat yaitu C-Transport yaitu _Iceless transport system_.Produk ini merupakan medium penyimpanan sampel hasil swab yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, membawa dan menyimpan sampel virus untuk kepentingan diagnosis.
Produk inovasi kelima adalah i-blue yaitu _iceless transport system_. Merupakan produk inovasi Unpad untuk mengatasi keterbatasan pemeriksaan Covid-19, medium penyimpanan dan transportasi sampel swab untuk kepentingan diagnostik dan membantu mengatasi keterbatasan penyimpanan dan transportasi sampel swab.
Adapun kelebihan dari i-blue yaitu kualitas sampel terjaga setidaknya 7 hari di suhu ruang, transportasi sampel tanpa _icebox_, menjangkau sampel di fasilitas kesehatan yang jauh dari lab pemeriksa PCR, pengelolaan sampel lebih aman dan merupakan produk lokal.
Produk inovasi keenam adalah Vitpad yaitu _Iceless transport system_, _Viral transport medium iceless_. Kelebihan produk ini yaitu penyimpanan dan transportasi sampel virus tanpa _cool box_, kualitas sampel terjaga sampai sampai 2 minggu di suhu ruang, transportasi sampel tanpa _ice box_, menjangkau sampel di fasilitas kesehatan yang jauh dari lab pemeriksa PCR. Alat ini juga memiliki keunggulan dalam pengelolaan sampel lebih aman.
Produk inovasi ketujuh adalah Salipad. Produk ini memiliki keunggulan dalam penyimpanan dan transportasi sampel virus tanpa _coolbox_, kualitas sampel terjaga sampai 2 minggu di suhu ruang. Transportasi sampel tanpa _icebox_ dan menjangkau sampel di fasilitas kesehatan yang jauh dari lab pemeriksa PCR.
Keunggulan lain dari Salipad adalah _less infectious_ pengelolaan sampel lebih aman dan _Easy to use_ pengambilan sampel menggunakan saliva (air liur)
Permasalahan penyimpanan dan transportasi sampel virus di Indonesia terletak pada : (1) Penyimpanan sampel vtm di suhu 2-8° C, kekurangan kulkas, paket bulky dan berat, sampel rusak jika tidak dingin. (2) sifat infeksius sampel, yang menuntut pengamanan berlapis dengan _ice box_ ini menjadi tantangan dalam _bio safety_ ; (3) Jumlahnya terbatas, mesin PCR, BSC kelas 2, storage; dan (4) Lokasi kejauhan antara faskes dengan lab pemeriksa.
Oleh karenanya, produk ini didesain untuk mengatasi masalah tersebut. dengan karakteristik produk mudah digunakan dengan pengambilan saliva, lebih aman dalam pengumpulan dan transportasi sampel virus, penyimpanan dan transportasi sampel virus tanpa membutuhkan ice box
Sumber :
Tim Komunikasi Publik
Kementerian PPN/Bappenas