Debat Public Calon Bupati Tapteng Ricuh, Adu Dorong Paslon dan Pendukung Hentikan Sesi Diskusi

Tapanuli Tengah, jurnalpolisi.id
8 November 2024 — Debat publik pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Tengah yang digelar di Hotel Pia Pandan, Rabu (8/11/2024), berlangsung dengan tensi tinggi hingga memicu kericuhan. Adu mulut yang terjadi antara pendukung kedua pasangan calon (paslon) memuncak dan hampir berujung pada bentrokan fisik, membuat jalannya debat terpaksa dihentikan sementara.

Ketegangan dimulai saat yel-yel pendukung paslon nomor urut 1, Khairul Kiyedi Pasaribu dan Darwin Sitompul (Kedan), memancing respons keras dari pendukung paslon nomor urut 2, Masinton Pasaribu dan Mahmud Efendi Lubis (MAMA).

Saling sindir berubah menjadi adu mulut sengit, dan insiden semakin panas ketika terjadi dorong-dorongan di depan panggung. Khairul Kiyedi Pasaribu bahkan terlihat sempat mendorong Masinton Pasaribu, memicu reaksi dari kedua kubu.

Beruntung, aparat keamanan yang terdiri dari TNI dan Polri sigap meredam kericuhan. Mereka segera membubarkan massa yang terlibat, memastikan situasi kembali terkendali. Salah seorang petugas keamanan meminta para pendukung untuk tenang dan menghormati jalannya debat.

“Tolong, tenang semuanya. Mari kita beri ruang bagi para calon untuk menyampaikan visi mereka tanpa gangguan,” ucap petugas tersebut dengan tegas.

Kapolres Tapanuli Tengah, AKBP Basa Emden Banjarnahor, turut turun tangan menenangkan suasana. Dengan nada tegas, ia mengancam akan menghentikan debat jika kericuhan berlanjut. “Jika masih terjadi keributan, debat ini akan kami hentikan. Mari kita junjung tinggi nilai-nilai demokrasi,” ujarnya.

Setelah situasi mereda, debat kembali dilanjutkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tapanuli Tengah. Ketua KPU, Wahid Pasaribu, menegaskan bahwa debat publik ini merupakan sarana penting bagi masyarakat untuk memahami program kerja masing-masing calon.

“Kami berharap, masyarakat bisa menyimak dan menilai visi-misi yang disampaikan para calon untuk menentukan pilihan terbaik pada Pilkada 27 November 2024,” ujar Wahid.

Wahid juga menyampaikan harapannya agar peristiwa serupa tidak terulang. “Kami ingin mengingatkan semua pihak, baik pasangan calon maupun pendukungnya, bahwa debat ini adalah ruang untuk beradu gagasan, bukan kekuatan fisik. Mari kita ciptakan suasana pemilu yang damai dan bermartabat,” tambahnya.

Kedua paslon pun di akhir debat menyampaikan pesan persatuan. Khairul Kiyedi Pasaribu mengajak para pendukung untuk menjaga ketertiban hingga hari pemungutan suara. “Mari kita sambut pesta demokrasi ini dengan penuh kedamaian. Pilihlah dengan bijak tanpa harus mencederai persaudaraan di antara kita,” tuturnya.

Senada dengan Khairul, Masinton Pasaribu juga meminta para pendukungnya untuk tidak terprovokasi. “Saya harap semua bisa menahan diri.

Mari fokus pada visi-misi yang kami tawarkan, bukan pada perbedaan yang memecah belah,” ujarnya menutup debat.

Dengan sisa waktu menjelang hari pemungutan suara, masyarakat diharapkan lebih bijak dalam menyikapi dinamika politik, serta tetap fokus pada substansi visi dan program yang ditawarkan para calon pemimpin.

KPU pun berharap debat berikutnya dapat berlangsung lebih damai dan produktif, memberikan ruang bagi masyarakat untuk memilih dengan kepala dingin dan hati yang jernih.(P.Harahap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *