Paku Bumi & SD Negeri Bawen 01
Kabupaten Semarang, jurnalpolisi.id
Proyek pembangunan jalan Tol Yogyakarta-Bawen yang tengah berlangsung, berimbas pada keberadaan SD Negeri 01 Bawen yang terletak di Lingkungan Tegalrejo RT. 02 RW. 03, Kelurahan Bawen, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Proyek ini menyebabkan sejumlah tantangan, terutama terkait dengan relokasi sekolah yang harus segera dilakukan untuk menghindari gangguan terhadap proses belajar mengajar.
Pada Musyawarah Kelurahan (MusKel) Bawen yang digelar pada tanggal 4 Mei 2024, Bupati Semarang, H. Ngesti Nugraha, SH, MH, secara tegas menyampaikan bahwa relokasi SDN Bawen 1 harus segera dilaksanakan. Dalam pertemuan tersebut, Bupati menegaskan bahwa proyek relokasi ini harus diprioritaskan, mengingat proyek pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen yang akan segera dimulai, dan untuk mencegah gangguan terhadap aktivitas sekolah.
“Relokasi SDN Bawen 1 ini merupakan proyek yang sangat mendesak. Sebelum proyek jalan tol dimulai, sekolah ini harus sudah dipindahkan agar proses belajar mengajar tidak terganggu,” ujar Bupati dalam pertemuan tersebut. Lokasi baru untuk relokasi SDN Bawen 1 telah disepakati, yakni di kawasan eks Perumahan Ayana yang juga berada di Lingkungan Tegalrejo, RT 02 RW 03, Kelurahan Bawen, Kecamatan Bawen.
Namun, meskipun keputusan mengenai lokasi relokasi sudah diambil, hingga berita ini diturunkan, belum ada kejelasan mengenai kapan relokasi akan dilaksanakan. Kondisi ini memprihatinkan, mengingat aktivitas belajar mengajar di SDN Bawen 1 kini terganggu oleh proyek pembangunan jalan tol tersebut. Di belakang dan utara sekolah, hanya berjarak beberapa meter dari bangunan sekolah, proyek penanaman Paku Bumi masih berlangsung. Proyek ini menimbulkan suara bising dan getaran yang mengganggu konsentrasi siswa.
Selain itu, di sebelah selatan sekolah, sekitar 100 meter dari bangunan sekolah, terdapat galian C yang juga menambah polusi suara dan debu. Lalu lintas kendaraan proyek, terutama truk pengangkut material galian C, turut menambah kemacetan dan polusi udara di sekitar area sekolah. Ditambah lagi, dengan datangnya musim hujan, jalan-jalan sekitar SDN Bawen 1 menjadi becek dan sulit dilalui, memperburuk kondisi lingkungan sekitar.
Masyarakat setempat, melalui beberapa tokoh masyarakat, menduga bahwa keterlambatan relokasi ini disebabkan oleh fokus pejabat terkait, khususnya Bupati Semarang, H. Ngesti Nugraha, yang saat ini sedang sibuk dengan persiapan Pilkada Kabupaten Semarang 2024-2029. Meskipun demikian, masyarakat berharap agar proyek relokasi segera dilaksanakan agar anak-anak dapat belajar dengan nyaman tanpa terganggu oleh proyek-proyek tersebut.
Jurnalis: Heru
Jurnalpolisi.id