DPM Unimal Gelar Diskusi Bersama Calon Wali Kota Lhokseumawe Soal PAD
Lhokseumawe – jurnalpolisi.id
Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Malikussaleh (DPM Unimal) menggelar talk show bersama para pasangan calon wali kota-wakil wali kota Lhokseumawe, di gedung ACC Unimal, Lhokseumawe, Selasa (29/10/2024). Kegiatan diskusi ini mengangkat tema “Menanti terobosan inovatif untuk meningkatkan PAD Lhokseumawe dengan semangat antikorupsi”.
Dari empat pasangan calon hanya dua paslon yang hadir, yakni nomor urut 02 Sayuti Abubakar-Husaini, dan nomor urut 03 Ismail-Azhar Mahmud. Sedangkan paslon nomor 01 Azhari mengabari panitia bahwa ia sedang berada di Jakarta dan Zulkarnen dalam kondisi kurang sehat. Palson nomor urut 04 Fathani-Zarkasyi melalui surat dikirim tim pemenangannya, Senin, 28 Oktober 2024, kepada panitia menyampaikan tidak bisa menghadiri kegiatan tersebut karena terbentur dengan jadwal kampanye dialogis.
Turut hadir pejabat mewakili Pj. Wali Kota Lhokseumawe dan unsur Forkopimda, Bawaslu dan Panwaslih Lhokseumawe, pihak mewakili Rektor IAIN Lhokseumawe, Forkopimcam, para kepala desa, aktivis LSM, perwakilan ormawa, OKP, ratusan mahasiswa Unimal, dan tamu undangan lainnya.
Ketua panitia, Dilla Nazatul dalam laporannya menegaskan pihaknya tidak meminta atau tak menerima sumbangan dana dari para paslon. “Kegiatan ini murni didukung pihak universitas [Unimal], KIP [Komisi Independen Pemilihan] Kota Lhokseumawe], AJI [Aliansi Jurnalis Independen] Lhokseumawe, PPWI (persatuan pewarta warga Indonesia)dan sponsor lainnya,” kata mahasiswi Unimal itu.
Dilla menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan sebagai wadah untuk mendengarkan visi dan misi serta program para paslon wali kota-wakil wali kota Lhokseumawe. Selain untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, kata Dilla, pihaknya berharap kegiatan itu juga dapat menghasilkan ide-ide yang bermanfaat bagi Kota Lhokseumawe ke depan.
Ketua DPM Unimal, Mohamad Muhaymin dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini sudah direncanakan sejak Agustus 2024 untuk memastikan kehadiran para paslon. “[Jadwal acara ini] 29 Oktober adalah tanggal yang disetujui keempat paslon, dan keempat palson kami konfirmasi dua hari lalu [menyatakan] bersedia hadir,” ungkapnya.
“Makanya saya pribadi dari hati kecil agak sedikit kecewa beberapa [dua paslon] tidak bisa berhadir. Akan tetapi, dua paslon ini (nomor urut 02 dan 03] menunjukkan mentalitas berani berhadapan, berinteraksi dengan mahasiswa dan masyarakat. Kita harapkan segala hal-hal baik kepada paslon ini selalu menyertai langkahnya,” ujar Muhaymin, lalu mengepalkan tangan kanan ke atas dan berteriak, “Hidup mahasiswa!”
Ketua KIP Kota Lhokseumawe, Abdul Hakim dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada DPM Unimal yang telah menggagas dan bekerja keras melaksanakan acara ini dengan persiapan sangat matang. “Ini adalah kesempatan bagi pasangan calon melakukan kampanye secara gratis dan menunjukkan kualitasnya dalam menyampaikan visi dan misinya,” ujar Abdul Hakim.
Abdul Hakim berharap acara-acara semacam ini juga dapat dilaksanakan oleh BEM dan DPM di kampus-kampus yang lain, sehingga akan memberikan pencerahan politik dan menambah wawasan bagi para calon pemilih tentang visi dan misi para paslon yang hadir. “Sekali lagi kami mengucapkan rasa terima kasih kepada DPM Unimal yang telah membantu KIP Lhokseumawe mensosialisasikan berbagai program dan visi-misi para paslon yang akan tampil,” ucapnya.
“KIP Lhokseumawe juga akan menyelenggarakan debat terbuka paslon wali kota dan wakil wali kota Lhokseumawe pada November 2024,” tambah Abdul Hakim.
Rektor Unimal, Prof. Dr. Herman Fithra, ST, MT, IPM., ASEAN.Eng, saat membuka kegiatan tersebut mengatakan pertumbuhan ekonomi Kota Lhokseumawe saat ini tidak terlepas karena adanya kampus-kampus besar di daerah ini. “Hari ini tumbuh kedai-kedai kopi karena ada mahasiswa. Artinya, Lhokseumawe ekonominya ditopang oleh tiga kampus [perguruan tinggi negeri] di sini,” ungkapnya.
“Mau tidak mau, Lhokseumawe harus kembali ke kota jasa, yang memberikan pelayanan: pendidikan, perdagangan, dan pariwisata. Kalau tiga [sektor] ini dikembangkan dengan baik, saya yakin PAD Lhokseumawe akan meningkat,” ujar Rektor Unimal Prof. Herman Fithra.
Rektor Unimal Prof. Herman Fithra menyebut Unimal masih berpeluang menambah jumlah mahasiswanya dalam empat-lima tahun ke depan menjadi 40 ribu dari saat ini sekitar 20 ribu. “Dan itu akan memberi dampak yang sangat besar bagi Lhokseumawe, karena sebagian besar mahasiswa Unimal berada di Lhokseumawe. Walaupun [kampus] Unimal di Aceh Utara, tapi kegiatannya [mahasiswa] di Lhokseumawe. Apalagi setiap tahun kita merencanakan ada empat kali wisuda, saat wisuda itu berapa banyak orang datang ke Lhokseumawe, luar biasa jumlahnya. Artinya, UMKM akan tumbuh,” tuturnya.
Rektor Unimal Prof. Herman Fithra menyarankan agar para paslon wali kota-wakil wali kota Lhokseumawe tidak menyampaikan program yang terlalu muluk-muluk seperti membangun industri bertaraf internasional. “Itu mungkin masih berat dengan kondisi kita hari ini. Jadi, harus bangkit dengan kemampuan kita sendiri [sesuai potensi daerah],” ucapnya.
Rektor Unimal mengucapkan terima kasih kepada DPM Unimal yang menggelar kegiatan tersebut. “Ini bukti para mahasiswa ingin mendapatkan calon pemimpin yang terbaik di antara yang baik yang ada saat ini. Mereka [para mahasiswa] ingin mendengar gagasan langsung dari para paslon. Saya berharap kegiatan ini memberikan dampak yang baik buat kita semua, pencerahan untuk para mahasiswa tentang bagaimana dunia politik ini, bagaimana mengelola isu-isu strategis agar menjadi pembelajaran ketika mereka menjadi pemimpin di masa mendatang,” pungkasnya.
Acara diskusi itu kemudian dipandu Zulfikar Syarif, mantan Sekretaris AJI Lhokseumawe yang dikenal sebagai moderator andal. Setelah panitia menampilkan data-data realiasasi APBK Lhokseumawe, termasuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2018-2023, moderator memberikan kesempatan kepada kedua paslon yang hadir menyampaikan program dan strategi mereka untuk meningkatkan PAD Lhokseumawe ke depan.
Kedua paslon yang hadir sepakat menilai PAD Lhokseumawe selama ini yang hanya Rp60-an miliar per tahun masih sangat minim. Kontribusi PAD terhadap total Pendapatan Daerah Kota Lhokseumawe tidak sampai 10 persen. Oleh karena itu, kedua paslon berkomitmen akan meningkatkan PAD jika mereka mendapatkan kepercayaan untuk memimpin Pemko Lhokseumawe.
Selanjutnya, moderator membuka ruang tanya jawab dengan memberi kesempatan kepada para peserta bertanya maupun menyampaikan saran terkait upaya-upaya yang perlu diprioritaskan untuk meningkatkan PAD. Berbagai pertanyaan dari peserta itu ditanggapi oleh kedua paslon.