Seminar Ilmiah Sejarah Nusantara Bersama KH.Imaddudin Sukses Digelar, Berikut Penjelasan Aktivis Senior Banyuwangi

BANYUWANGI – jurnalpolisi.id

Seminar Ilmiah Sejarah Nusantara digelar di Gedung Serba Guna Universitas PGRI Banyuwangi (UNIBA), pada Rabu (23/10/2024) siang. Ratusan peserta dari berbagai kalangan masyarakat mengikuti acara tersebut dengan penuh antusias.

Dalam seminar Ilmiah tersebut, menghadirkan tokoh ulama terkemuka sekaligus sebagai narasumber utama diantaranya KH. Imaddudin Ustman Al-Bantani, KH. Alawi Nurul Alam Al-Bantani, Tubagus Magi Nurfadil.

Selain ketiga ulama itu, juga dihadiri beberapa tokoh berpengaruh seperti Ir. KH. Ahmad Wahyudi, SH, MH., yang juga selaku moderator, Abah Jhoni, Aktivis Senior Banyuwangi M.Yunus Wahyudi yang akrab dipanggil Harimau Blambangan. Kehadiran para tokoh-tokoh ini disambut hangat oleh para peserta yang hadir.

Aktivis Senior Banyuwangi, M.Yunus Wahyudi yang akrab dipanggil Harimau Blambangan itu mengungkapkan, alhamdulilah acara ini sukses digelar meski sempat ada penolakan dari beberapa pihak terhadap kehadiran KH. Imaddudin. Bahkan yang terjadi masyarakat Banyuwangi justru antusias mengikuti kegiatan ini.

“Alhamdulillah kehadiran KH. Imaddudin diterima dengan baik, meskipun ada pihak yang menentang. Faktanya peserta yang hadir begitu banyak dan antusias mengikuti Seminar Ilmiah ini,” ujar Yunus.

Menurut Yunus, pertemuan seminar Ilmiah seperti ini baru pertama kali terjadi di Banyuwangi. Terima kasih kepada pihak kepolisian Polresta Banyuwangi, Kodim 0825 Banyuwangi, dan pejabat Banyuwangi yang telah memberikan izin atas terselenggaranya kegiatan seminar ini.

Suksesnya kegiatan ini, menjadi tolak ukur bahwa ternyata tidak ada sesuatu yang perlu kita khawatirkan baik konflik maupun perpecahan. Semuanya akan baik-baik saja, dengan kita saling berdamai, tidak saling menjatuhkan.

“Menurut saya, hasil seminar ilmiah ini Banyuwangi bisa menjadi contoh seluruh nusantara. Dan memang yang pertama, acara dengan mendatangkan KH. Imaddudin Ustman Al-Bantani sukses digelar,” ungkap Yunus.

Berkat kerjasa semua pihak, baik dari unsur kepolisian, TNI, Laskar pagernusa serta Banser bersama-sama turut mengamankan selamat kegiatan berlangsung. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.

“Bahkan dari Seminal Ilmiah ini, kita banyak mendapat pengalaman baru dan ilmu yang baru,” ucapnya.

Terkait adanya penolakan pada peringatan Hari Santri Nasional yang digelar di Lapangan RTH Maron Genteng, menurut Yunus itu hanya miskomunikasi saja dan sudah diselesaikan oleh pihak kepolisian dengan menggelar Audiensi di kantor Polresta Banyuwangi bersama semua pihak.

Sementara Wakapolresta Banyuwangi AKBP. Dewa Putu Eka D, S.I.K., M.H., saat dikonfirmasi awak media mengatakan pihak kepolisian akan selalu hadir dalam setiap kegiatan masyarakat dan tetap memberikan pelayanan terbaik dalam bentuk pengamanan, karena itu amanat undang-undang.

“Dalam pengaman ini kita juga kerjasmaa dengan TNI dan Unsur-unsur yang lain. Terima kasih kepada pihak panitia dan seluruh peserta, hingga seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan aman dan tertib,” ujar AKBP Dewa.

Untuk diketahui, dalam pengamanan kegiatan seminar Ilmiah ini Polresta Banyuwangi menurunkan ratusan personel yang ditempatkan di berbagai titik strategis, mulai dari sekitar gedung hingga jalur akses menuju lokasi acara.

Berkat kerja sama yang solid semua pihak baik dari panitia dan aparat keamanan, kegiatan berlangsung lancar tanpa adanya hambatan. Seminar Ilmiah ini, menjadi satu momentum penting dalam memperkuat pemahaman sejarah ulama Nusantara.(Boby)
Sumber-Ruslan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *