Terbangunnya Kemadirian Usaha UMKM Menara pandang berkat Paguyuban BST Purwokerto.

Banyumas,-jurnalpolisi.id

Salah satu Icon dari kota Purwokerto, di Kabupaten Banyumas adalah adanya Lokasi Menara Pandang, yang semakin hari semakin ramai dan indah untuk menjadi salah satu tempat bersantai,dan relaksasi baik bersama keluarga, teman ataupun rekan kerja karena siaitu sudah banyak berdiri tempat nongkrong,ataupun ngopi sekalian jg mencicipi makanan khas Banyumas yaitu Tempe mendoan.

Dibalik suasana indah juga kenyamanan yang ada , mungkin ada sebagian warga yang mampir walau sekedar ngopi atau tongkrongan yg kemungkinan besar ada yang belum tau ada suatu wadah Paguyuban pedagang yg sudah terkelola dengan baik secara managemen dan secara struktural.

Paguyuban Keluarga besar BST ( Bank Street) yang saat ini sudah mau 2 tahun berdiri,telah banyak membantu dan mempersatukan pedagang kaki lima atau pelaku UMKM, dalam melaksanakan usaha bersama di Komplek Menara Pandang Teratai di jalan Bung Karno Kelurahan Kedungwuluh Kecamatan Purwokerto barat.

Untuk sebagian masyarakat Purwokerto, Nama BUNG ARDI , kayanya sudah tidak asing lagi. Perjalanan hidupnya mulai dari Nol telah berhasil merintis mengajak beberapa temennya untuk bersama sama berjuang menghimpun untuk membantu para pedagang yang waktu itu kadang saling sikut untuk berjualan/usaha di komplek jalan bung karno. Dengan berjalannya waktu saat ini telah lebih dari 200 anggota bergabung dalam wadah Paguyuban BST, yang saat uni kepengurusannya sudah ada beberapa Korlap,srikandi dan pengurus lainnya langsung diketuai oleh Bung Ardi S,yg setiap saat selalu kordinasi dan komunikasi dalam pengembangan dan penataan usaha anggota UMKM yang tergabung dalam wadah Paguyuban BST.

Untuk area Menara Pandang Teratai sendiri ketua BST selalu kordinasi dengan Bapak Joko Triandi selaku Kasubag Tata Usaha PT.Blood yaitu Pengelola komplek wisata Menara Pandang Teratai purwokerto. Sebagian besar anggota paguyuban adalah warga yg berasal dari kelurahan kedungwuluh,kranji, dan pasirmuncang, tapi karena semakin ramainya sekitar tempat menara,sehingga semakin hari banyak orang yg ingin bisa usaha dan mencari rejeki di wilayah itu,untuk masuk menjadi anggota Paguyuban BST ini. komplek Paguyuban UMKM BST sekarang
semakin rapi,indah dan tertata dengan baik, akan menambah rasa nyaman buat para pengunjung untuk menikmati suasana malam disekitaran komplek Menara Pandang Teratai khususnya komplek wilayah UMKM BST.

Semua itu semakin bisa dirasakan oleh pengunjung yang datang, berkat adanya dukungan langsung yang diberikan oleh Pihak Manajemen Kopi Kapal Api yang langsung bekerjasama dengan pihak Paguyuban BST.Adapum bentuk bantuan dan kerjasama yang diberikan oleh pihk management Kopi Kapal Api adalah meja dagang,payung pelindung dagangan,papan menu,terpal penutup kios,serta pendukung lainnya. Semua itu diberikan secara gratis tanpa dipungut biaya satu rupiahpun untuk semua Anggota UMKM yang tergabung dalam Paguyuban BST.

Terkait wacana danya relokasi atau penataan ulang para pelaku UMKM yang ada disepanjang jalan Bung Karno komplek menara Pandang Teratai,khususnya yg masuk dalam wilayah Kranji atau tepat ya di sisi timur Jalan Bung Karno, tepatnya akan dibangun 40 Shelter UMKM berikut dengan sarana penunjangnya dan akan menggunakan dana dari APBD Banyumas sebesar Rp.1.55 Milyar dimana menurut informasi schedule akan dilaksanakan pelaksanaannya mulai Oktober 2024 dengan wakti pelaksanaan 80 hari.Hanya saja saat ini untuk Kabupaten Banyumas saat ini sedang adanya PILKADA, maka untuk pelaksanaan informasi schedule yang ada kemungkinan akan ditunda.
Bung ardi, selaku Ketua Paguyuban BST ,belum lama ini sudah menghadap langsung Ketua DPRD II Banyumas,Bapak Subagyo Spd di Gedung Baru DPRD II yang ada di Komplek Menara Pandang Teratai,Jalan Bung Karno Purwokerto, terkait wacana akan Direlokasikan Pelaku UMKM Jalan Bung Karno ke sebelah sisi timur atau tepatnya masuk dalam wilayah Paguyuban Kranji. Karena info yang beredar dari Disperindag Khususnya Kabid yang membidanginya hanya ada 33 anggota Paguyuban yang terdata,padahal anggota pelaku UMKM dari Kranji adalah 40 anggota Paguyuban. Yang jelas BST dan P3K menolak dengan tegas wacana Relokasi Pelaku UMKM sebelum semua fasilitas disiapkan untuk keseluruhan pelaku UMKM yang tergabung di Paguyuban BST maupun P3K.
Dari pantauan langsung media di lapangan, Paguyuban BST semakin solid,dan tertata dengan baik. Para pedagang yang sudah menjadi anggota Paguyuban BST merasa senang dengan Perjuangan Bung Ardi beserta Pengurus yg ada, kepada media salah seorang anggota UMKM,ibu Ninik usia 70 th merasa sangat bersyukur bisa ikut menjadi anghota Paguyuban BST yg telah dibantu baik sarana dan prasarananya sehingga sengan bermodal semangat dan doa,bu ninik bisa mendapatkan rejeki untuk memenuhi semua kebutuhan keluarganya. Selain itu yg menjadi nilai plus lagi dengan adanya rasa nyaman dan puas, karena di Komplek sekitar, para juru parkir dg identitas dan seragam telah membantu menata semua kendaraan pengunjung yg masuk di Komplek usaha anggota Paguyuban BST.Pelayanan penjual baik yg lesehan dan juga yang memakai payung semua ramah dan juga standar murah. Selain itu Di Komplek BST juga sudah disediakan toilet umum yg bersih, sehingga pengunjung tidak akan takut berlama lama karena sudah ada fasilitas itu.

( Arif JPN )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *