Perwakilan Tokoh Adat Datangi Cekdan Di Way Semuong Inilah Penjelasannya

Tanggamus– jurnalpolisi.id

Proyek pembangunan bendungan (CekDam) di Kali Gunung Banding, Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Kabupaten Tanggamus, patut dipertanyakan. Pengerjaan proyek ini disinyalir tidak transparan karena tidak adanya plang informasi proyek sejak awal pengerjaan hingga kini.

Sementara itu 2 tokoh masyarakat mewakili tokoh masyarakat yang ada dipekon gunung doh dan manding mendatangi lokasi pembuatan cek dam yang ada di wilayah mereka,saat kedua tokoh adat tersebut M.Zarkoni SH. (Gelar pangeran penyimpang Khatu mendukhang gunung doh) Dan Muhammad Saipan (Geral Pengeran Putra jaya Banding) melihat-lihat dan berdialok dengan para pekerja serta dengan penanggung jawab lapangan,ada beberapa hal yang mereka anggap kurang layak dalam pembangunan cek dam tersebut,seperti besi,pengadukan bahan cor,dan pemasngan cor tersebut yang kurang rapih,

Semntara itu kedua tokoh adat tersebut saat di wawan cara menyampaikan kepada,”Harapan kami kedepanya karna kami sudah meninjau langsung seperti tidak sesuai,kami berharap pemerintah terkait bisa menjau ke lokasi dan membenahi pekrjaan sesuai anggaran yang ada,dan kami minta tokoh masyarakat yang ada dilibatkan,salah satu tokoh masyarakat pula menyampaikan ini proyek besar dan kami sudah 5 tahun lebih tidak mengarap sawah,ini lah satu-satunya yang kami harapkan agar masyarakat mengarap sawanya dengan baik.

Ditempat yang lain kami menemui slaah satu penanggung jawab lapangan Bapak Bakhityar untuk menanjakan sepeti aoa pekerjaan tersebut,beliau mengatakan say bekerja sesuai dengan ganmbar yang ada,tetapi salah satu tokoh masyakat menanyakan seperti apa gambarnya terpaku dia,malahan beliau menyarankan silahkan kekantor dan tanyakan kepada rekanan,yang mencegangkan bagi Tokoh masyarakat bapak bakhtiyar menyampaikan “Saya disini melakukan hal sosial membantu masyarakat”Tapi kita tau pembuatan Dam tersebut dianggarkan oleh negara,

Selain itu perwakilan tokoh adat menemui suatu galian pengadukan bahan cor dengan matrial yang tidak layak,dan ki kerjakan oleh alat berat,dan keahadiran kami sebagai tokoh masarakat seperti diacuhka oleh pengawas lapangan,

Hal ini menimbulkan dugaan adanya indikasi penyimpangan anggaran, bahkan berdasarkan pengamatan di lapangan, pengerjaan proyek ini tampak tidak sesuai standar, baik dari segi metode maupun material yang digunakan.

(Helmi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *