SMP Negeri 1 Membangun Siswa Sebagai Generasi Muda Yang Religius

Cilacap- jurnalpolisi.id

Mengembangkan budaya religius pada diri masing-masing steakholders. Karena itu keseriusan dalam menangani budaya-budaya religious yang dimaksud sangat diperlukan. Oleh karena itu bagaimana agar budaya yang sudah ada tersebut bisa berjalan dengan baik dan efektif dijalankan, perlu penanganan yang serius pula, maka perlu dirumuskan beberapa tindakan untuk menjawab permasalahan tersebut.

Seiring geliat kegiatan keagamaan mulai kembali digalakan. Halnya Suasana musholla yang baru turut mewarnai semangat para siswa. Penyempurnaan fasilitas terus diupayakan untuk kenyamanan beribadah. Sebagaimana yang sedang dalama Proses penyempurnaan pembangunan Mushola At’Takwa, SMP Negeri 1 Bantarsari, insya Alloh dengan wancana ingin perluasan tempat wudhu sebagai sarana ibadah bagi umat Islam di SMP Negeri 1 Bantarsari, biaya yang dipergunakan adalah dari berbagai cara di antaranya adalah, Penggalangan dana dari para alumni, dan infak seikhlasnya seluruh anggota sekolah yang ikhlas tersalurkan atas nama panitia pembangunan Musholla. “(Salam sehat, terus bergerak untuk kebaikan)”.

Disela waktu Kepala SMP Negeri 1 Bantarsari, Zaenal Arifin, S.Pd.,M.Pd. menjelaskan, Mewujudkan peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional seperti tersebut di atas perlu wahana dan proses yang memungkinkan peserta didik memiliki iman, takwa, dan akhlak mulia. Wahana pembentukan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia perlu dilakukan melalui pendidikan agama Islam di sekolah. Proses ini berlangsung secara terus menerus dari mulai pendidikan usia dini sampai pendidikan tinggi, “ungkap Zaenal Arifin

Di waktu yang sama lanjut Zaenal Arifin “Dengan terlatihnya para siswa siswi didik di sekolah kami, membiasakan doa bersama dan pembacaan Asmaul Husna tersebut dilaksanakan setiap hari sebelum pelajaran dimulai. Berlanjut sewaktu dhuhur dilaksanakan shalat dhuhur berjamaah, juga dalam satu bulan sekali dilaksanakan shalat dhuha berjamaah di lapangan upacara, dilanjutkan dengan pembacaan Asmaul Husna.

“Alhamdulillaah, program ini sudah berjalan sejak semester ganjil tahun ajaran 2023/2024, “jelasnya.

Dalam pelaksanaan pengamalan budaya agama Islam di sekolah tidak akan berjalan dengan baik jika tanpa dukungan dan komitmen dari segenap pihak, Untuk mewujudkan peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional perlu wahana dan proses, yang memungkinkan peserta didik memiliki iman, takwa, dan akhlak mulia, melalui pendidikan agama Islam di sekolah. Proses ini berlangsung secara terus menerus dari mulai pendidikan usia dini.

Terujutnya Musholla kita di sekolah, disamping peranannya sebagai sarana menjalin ukhuwah islamiyah juga, sudah saatnya digunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial lainnya sepanjang untuk kemaslatan peranannya. Sehubungan dengan semangat umat Islam untuk meningkatkan syiar Islam dan kualitas pemahamanan sekaligus pendalaman terhadap ajaran Islam dengan hati yang tulus dan keinginan yang kuat.

Sebagai upaya sistematis menjalankan pengamalan budaya agama Islam di sekolah, perlu dilengkapi dengan sarana pendukung bagi pelaksanaan pengamalan budaya agama Islam di sekolah, di antaranya; musholla atau masjid, sarana pendukung ibadah (seperti: tempat wudhu, kamar mandi, mukena, mimbar, dsb).

(Syaifulloh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *