Miris! Proyek Betonisasi Dikerjakan Amburadul, Diduga Sengaja untuk Meraup Keuntungan Besar ViraL!!!!!!!!!!

Kabupaten,Tangerang- jurnalpolisi.id

Kondisi proyek betonisasi yang sedang berlangsung di jalan penghubung desa Rancalabuh kecamatan Kemiri dengan Desa Jambu Karya Kecamatan Rajeg
di kerjakan di duga amburadul.Minggu 25/08/2024.

menuai banyak kritik dan keprihatinan dari warga sekitar. Pengerjaan proyek tersebut terlihat tidak rapi dan terkesan asal-asalan, menimbulkan kekhawatiran akan kualitas dan daya tahan jalan yang dibangun.

Beberapa warga melaporkan bahwa ketebalan beton tidak merata, ada bagian yang retak meskipun baru saja selesai dicor, serta penggunaan material yang diduga tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Lebih parah lagi, tidak adanya pengawasan yang ketat selama proses pengerjaan semakin memperburuk keadaan.

Proyek yang seharusnya meningkatkan kualitas infrastruktur justru berpotensi menjadi masalah baru bagi masyarakat. Berdasarkan pantauan dan keluhan yang ada, banyak pihak yang menduga bahwa proyek ini sengaja dikerjakan dengan standar rendah untuk meraup keuntungan besar dari anggaran yang telah dialokasikan.

Warga berharap pihak berwenang segera turun tangan untuk melakukan investigasi dan menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek ini. “Kami sangat kecewa dan khawatir dengan hasil kerja seperti ini. Seharusnya, proyek ini memberikan manfaat jangka panjang, bukan malah menambah masalah,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

“Lanjuta Mendengar keluhan Masyarakat Salah Satuh Aktivis Kabupaten Tngerang
Samudi Ketua DPD Solidaritas Merah Putih (SOLMET) Kabupaten Tangerang mengatakan ” kami langsung investigasi ke lapangan adanya informasi dari masyarakat adanya kegiatan betonisasi jalan penghubung antara wilayah kecamatan Kemiri dengan kecamatan Rajeg ,begitu kami lihat kondisi nya sangat miris….dan memprihatinkan”bayangkan pekerjaan baru kemarin,kami lihat ada yang nggk beres hasilnya betonisasi yang harusnya rata ternyata sebagian jalan ada sekitar kurang lebih 500 meter ngeberudul, amburadul ” . Ujarnya.

Kejadian ini menjadi cerminan buruknya pengelolaan proyek infrastruktur yang kerap terjadi di berbagai daerah, dan menegaskan pentingnya transparansi serta akuntabilitas dalam penggunaan dana publik.

(Penulis Yudi S.)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *