Dua Kebakaran Beruntun di Kecamatan Sosa Julu, Total Kerugian Capai Rp1,23 Miliar
Agustus 26, 2024
PADANG LAWAS – jurnalpolisi.id
Dalam kurun waktu sebulan, dua kebakaran besar terjadi di Kecamatan Sosa Julu, Kabupaten Padang Lawas, yang menyebabkan empat rumah warga ludes terbakar. Peristiwa pertama terjadi di Desa Sungai Jior pada 11 Agustus 2024, sementara kejadian kedua menyusul di Desa Roburan pada Jumat (23/8) malam. Kedua insiden tersebut diduga disebabkan oleh korsleting listrik.
Kebakaran pertama terjadi di Desa Sungai Jior pada 11 Agustus 2024, sekitar pukul 04.00 WIB, saat subuh. Dalam kejadian tersebut, dua rumah habis dilalap api. Rumah pertama milik Abidan Pasaribu, yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Sungai Jior, dan rumah kedua adalah milik almarhum Syaripuddin Pasaribu, dengan ahli waris Saddirin Pasaribu, yang juga masih memiliki hubungan keluarga dengan Abidan.
Kebakaran tersebut menyebabkan kerugian yang diperkirakan mencapai Rp750 juta, mengingat rumah dan seluruh isinya ikut terbakar tanpa ada yang tersisa.
Kemudian, kebakaran kedua terjadi di Desa Roburan pada Jumat (23/8) malam sekitar pukul 22.00 WIB, bersamaan dengan hujan deras yang melanda hampir seluruh daerah Padang Lawas. Dalam peristiwa ini, dua rumah lagi-lagi terbakar.
Rumah pertama milik H Kari Uhum Lubis ludes terbakar, sementara rumah kedua milik Andolan Pasaribu mengalami kerusakan berat namun sempat dipadamkan sebelum api menghanguskan seluruh bangunan. Kerugian dari kebakaran kedua ini ditaksir mencapai Rp480 juta.
Kronologis kejadian di Desa Roburan, menurut informasi yang diterima Harian Tabagsel, menyebutkan bahwa api pertama kali muncul di rumah H Kari Uhum Lubis yang diduga akibat korsleting listrik.
Api kemudian merembet ke rumah tetangganya, Andolan Pasaribu, sebelum akhirnya bisa dipadamkan. Dua unit mobil pemadam kebakaran dari Satpol PP dan Damkar Padang Lawas turut diterjunkan untuk memadamkan api.
Kapolsek Sosa, Iptu Mulyadi, yang dihubungi membenarkan bahwa dalam bulan Agustus ini, sudah dua kali terjadi kebakaran di wilayahnya.
Ia menjelaskan bahwa dari hasil penyelidikan sementara, penyebab kebakaran di kedua lokasi diduga kuat akibat korsleting listrik.
Namun, terkait keterlibatan pihak PLN dalam memastikan penyebab kebakaran, Mulyadi mengungkapkan bahwa hal tersebut masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut. “Tapi untuk yang baru terjadi ini, anggota masih melakukan olah TKP,” kata Kapolsek Sosa.
Sementara itu, Edi Sinaga, pihak dari PLN ULP Sibuhuan, menjelaskan bahwa pihaknya hanya terlibat dalam mengkondisikan arus listrik saat kejadian dan memulihkan kembali pasca kebakaran.
Edi menegaskan bahwa PLN tidak dilibatkan untuk memastikan penyebab kebakaran akibat korsleting listrik, kecuali ada permintaan resmi dari pihak kepolisian. “Kalau soal sebab akibat dibilang korsleting, tidak ada Kami dilibatkan. Kecuali memang dibutuhkan nanti berdasarkan permintaan polisi untuk memastikan penyebab kebakaran itu, baru Kami turun. Sampai sekarang tidak ada,” jelas Edi Sinaga.
Harapan Pihak Berwenang dan Masyarakat
Kapolsek Sosa, Iptu Mulyadi, mengungkapkan harapannya agar masyarakat lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terutama yang disebabkan oleh korsleting listrik. Ia berharap warga dapat rutin memeriksa instalasi listrik di rumah masing-masing dan segera melaporkan jika ada potensi bahaya yang terdeteksi, guna mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
Mulyadi juga berharap agar investigasi yang dilakukan dapat segera menemukan penyebab pasti kebakaran sehingga langkah pencegahan dapat diambil dengan lebih efektif.
Edi Sinaga, pihak dari PLN ULP Sibuhuan, juga berharap agar pihak kepolisian dan PLN dapat bekerja sama lebih erat dalam penyelidikan kebakaran yang disebabkan oleh arus pendek listrik. Ia berharap masyarakat lebih berhati-hati dalam penggunaan alat-alat listrik dan segera memperbaiki instalasi yang sudah tua atau rusak.
Selain itu, pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan bantuan yang memadai kepada para korban kebakaran, baik dalam bentuk material maupun psikologis.
Bantuan ini penting untuk membantu mereka bangkit dan membangun kembali kehidupan yang hancur akibat bencana ini.
Masyarakat juga diharapkan dapat terus mempererat solidaritas dan kebersamaan, terutama dalam menghadapi musibah seperti ini, serta aktif berpartisipasi dalam upaya-upaya pencegahan dan mitigasi risiko kebakaran. ( P.Harahap)