ViraL Proyek Pembangunan PDAM Baru ini Menuai Kontroversi Akibat Potensi Dampak Lingkungan
Rajeg Mulya, 12 Agustus 2024 – jurnalpolisi.id
Proyek pembangunan instalasi PDAM baru di Perum Griya Artha, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang tengah menjadi sorotan publik setelah sejumlah laporan mengungkap potensi dampak lingkungan yang bisa ditimbulkannya. Instalasi yang direncanakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga ini, ternyata menghadapi berbagai tentangan dari kelompok masyarakat dan pemerhati lingkungan. Proyek tersebut tersendat kurang lebih 15 hari, sehingga masyarakat terganggu dengan dampak tanah yang berceceran di area akses lingkungan masyarakat setempat.
Proyek Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang dijanjikan akan menyelesaikan krisis air bersih di Perum Griya Artha, Desa Rajeg Mulya, Kecamatan Rajeg, kini berada di ambang kegagalan. Proyek yang sudah berjalan beberapa bulan yang lalu,
Beberapa pihak khawatir proyek ini akan mengakibatkan kerusakan pada ekosistem sungai yang menjadi sumber utama air baku PDAM. “Sungai yang dijadikan sumber air tersebut memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Pengambilan air dalam jumlah banyak di lingkungan perumahan berpotensi mengganggu keseimbangan ekosistem di sana,” ujar Haris Nasution, salah satu aktivis lingkungan LSM Jawara Banten.
Selain itu, proses pembangunan yang melibatkan pengerukan dan pembukaan lahan baru juga diprediksi akan meningkatkan risiko erosi tanah dan pencemaran air. “Jika tidak dikelola dengan baik, limbah dari proses pembangunan bisa mencemari sungai dan menurunkan kualitas air, yang justru akan berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat yang akan mengonsumsi air dari PDAM ini,” tambahnya.
Meski begitu, masyarakat meminta adanya transparansi dalam pelaksanaan proyek ini, serta keterlibatan warga dalam pengawasan proyek untuk memastikan bahwa dampak lingkungan benar-benar diminimalisir.
Karena sejumlah warga mengatakan kurang lebih 15 hari proyek tersebut terhenti dan tidak tahu kapan akan dikerjakan kembali.
Warga berharap proyek tersebut rampung secepatnya, karena sangat mengganggu aktivitas akses jalan warga setempat. Tanah yang digali dan dikarungin itu sangat mengganggu,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Sampai berita ini diterbitkan, pihak terkait belum bisa dikonfirmasi lebih lanjut.
Penulis: Yudi S./543