Stula di Banyumas, Peserta Pusdiklat Mahkamah Agung Akan Adopsi Keunggulan Inovasi

Banyumas,- jurnalpolisi.id

Dalam rangkaian penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Admistrator (PKA) dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) dari Pusdiklat Badan Strategi Kebijakan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan Republik Indonesia, 80 peserta melakukan Studi Lapangan (STULA) ke Kabupaten Banyumas Kamis 25 Juli 2024. Studi Lapangan dipimpim langsung oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Kapusdiklat) Darmoko Yuti Witanto, SH diterima oleh Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Banyumas Ir Eko Prijanto MT mewakili Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro di Pendopo Si Panji Purwokerto.

Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro dalam sambutan yang dibacakan oleh Kepala BKPSDM Eko Prijanto mengucapkan terima kasih atas dipilihnya Kabupaten Banyumas menjadi tempat studi lapangan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Mahkamah Agung Republik Indonesia.

“Semoga studi lapangan ini bisa menjadi sarana untuk menambah pengetahuan, pengalaman serta kemampuan peserta PKA dan PKP, melalui identifikasi, adopsi dan adaptasi best practice di masing-masing perangkat daerah yang dijadikan lokus studi lapangan,” harapnya

Pj Bupati menambahkan di era globalisasi dan digitalisasi,tuntutan masyarakat akan pelayanan publik yang prima semakin tinggi. Masyarakat tidak lagi hanya mengharapkan pelayanan yang cepat dan efisien, tetapi juga pelayanan yang inovatif, responsif, dan berorientasi pada kepuasan. Untuk itu, perlu disadari bahwa tidak ada jalan lain untuk memenuhi tuntutan tersebut kecuali dengan melakukan inovasi di semua sektor layanan pemerintah.

“Inovasi adalah kunci utama dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik. Melalui inovasi, kita dapat menciptakan solusi-solusi baru yang lebih efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Inovasi memungkinkan kita untuk lebih adaptif terhadap perubahan zaman dan lebih responsif terhadap dinamika kebutuhan masyarakat,” lanjutnya

Kepala Pusdiklat Darmoko mengatakan dipilihnya Banyumas menjadi tempat untuk kunjungan studi lapangan karena dinilai memiliki banyak inovasi yang sangat bermanfaat untuk masyarakat. Ia mencontohkan salah satu inovasi Sumpah Beruang (sulap sampah berubah menjadi uang), dimana inovasi tersebut dapat mengubah permasalahan yang dihadapi menjadi sesuatu yang bermanfaat sekaligus menyelesaikan masalah.

“Kunjungan studi lapangan di Kabupaten Banyumas tentunya dengan suatu alasan yang sangat logis, bahwa di Kabupaten Banyumas ini banyak sekali inovasi yang bisa kami adopsi, bisa kami angkat menjadi sebuah gagasan inovasi mungkin nanti di lingkungan Mahkamah Agung dan badan peradilan dibawah itu,” katanya

Darmoko menambahkan bahwa para peserta Stula, selain dari lingkungan MahkamahAgung Juga berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.

“Untuk pesertanya adalah pejabat Eselon 3 dan Eselon 4 di Mahkamah Agung dan Badan Peradilan dari seluruh Indonesia. Ada yang dari Papua, Sulawesi, Kalimantan. Dari PKA nya 40 orang dan dari PKP nya juga 40 orang,” tambahnya

Usai penerimaan di Pendopo para peserta dibagi beberapa kelompok, mereka dipertemukan dengan para inovator antara lain ivonasi SIAPPMAS Sekretariat Daerah Kabupaten Banyumas, Inovasi Patas Sosial Mitra Kurir Langit dari Dinsospermades, SINAPS dari RSUD Banyumas, Sumpah Beruang dari Dinas Lingkungan Hidup dan SIMPKB dari Dinas Perhubungan.

( Arif JPN )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *