Mengenalkan Kembali Bukittinggi Setelah Jalur Utama Lembah Anai Dibuka

Bukittinggi- jurnalpolisi.id

Rasanya tidak perlu bersusah payah untuk mengenalkan daerah wisata utama di Sumatera Barat (Sumbar) ini. Yang diperlukan hanyalah informasi terkini tentang objek wisata terbaru plus penegasan bahwa kota ini baik-baik saja, tak seperti ketakutan sebagian calon wisatawan yang batal berkunjung karena berita bencana alam di daerah tetangga,Sabtu, 20 Juli 2024 10:55 WIB

Banjir bandang dan lahar dingin serta erupsi Gunung Marapi menjadi “Trending Topik” Sumatera Barat sejak Desember 2023. Imbasnya daerah ini seperti daerah horor untuk dijadikan lokasi kunjungan wisata.

Harus diakui, pasca terputusnya jalur utama antar kota Sumatera Barat di Lembah Anai sejak Mei 2024 akibat bencana alam banjir bandang, destinasi wisata di Kota Bukittinggi mengalami penurunan kunjungan hingga mempengaruhi tingkat ekonomi warga.

Kota Bukittinggi sebenarnya baik-baik saja, yang membuatnya lengang salah satunya karena “Dentuman Informasi” yang mengesankan kota ini terdampak secara langsung musibah yang terpusat di Kecamatan Canduang dan Sungai Pua, Kabupaten Agam yang berjarak lebih kurang 15 kilometer dari kota kelahiran Bung Hatta itu.

Aliran sungai di Bukittinggi yang berhulu langsung ke Marapi pun bisa dikatakan nihil. Hal itu ditegaskan Ahli dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

“Posisi Kota Bukittinggi dalam peta kebencanaan berada di luar, keberadaan kota ini bisa tetap bisa dimanfaatkan secara optimal untuk aktivitasnya, satu-satunya aliran sungai juga tidak langsung hanya di Tambuo Aur Tigo Baleh yang tidak begitu terdampak,” kata Penyelidik Bumi Madya PVMBG, Mamay Sumaryadi, menegaskan.

Akibat kesimpangsiuran informasi khususnya di media sosial, Bukittinggi ikut dijauhi wisatawan dengan alasan takut terdampak bencana. Bahkan beredar kabar, provinsi lain mengedarkan imbauan larangan bepergian ke Bukittinggi. Sungguh Terlalu !

Padahal, terputusnya jalan di jalan lintas Lembah Anai sajalah yang menjadi faktor. Walau sebenarnya ada pilihan jalan alternatif yang tetap menghubungkan Bukitttinggi dengan seluruh daerah di Sumatera Barat bahkan Sumatera.

Kini, alasan itu segera teratasi. Pemerintah mengebut perbaikan jalan di Lembah Anai. Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar mengungkap mulai Minggu (21/7) jalan itu bisa dilalui kembali.

“Pengoperasian Jalan Lembah Anai sesuai dengan target yang dijadwalkan dapat dilintasi kendaraan pada 21 Juli ini. Artinya pintu utama ke Bukittinggi sudah normal kembali,” kata Erman.

Kenaikan pengunjung berwisata ke Bukittinggi sudah mulai terasa di awal Juli. Dibanding Juni, kenaikannya signifikan mencapai tiga kali lipat untuk rataan setiap harinya.

Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi, telah membukukan peningkatan retribusi atas objek wisata berbayar selama Libur Panjang Kenaikan Kelas Tahun 2024 dengan jumlah kunjungan di Bulan Juli selama 8 hari yaitu tercatat sebanyak 32.897 wisatawan dengan total retribusi sebesar Rp.747.916.000.

Jika dibandingkan kunjungan selama bulan Juni selama 30 hari terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu dengan jumlah pengunjung sebanyak 48.280 wisatawan dan total retribusi sebesar Rp.1.107.586.000.

“Dari data tersebut terlihat jika dirata-ratakan pendapatan retribusi di bulan Juni hanya sebesar Rp.36.919.533 per hari. Jika dibandingkan dengan bulan Juli rata-rata pendapatan perhari telah meningkat secara signifikan sebesar Rp,93.489.500. Artinya secara rata-rata telah mengalami kenaikan sebanyak hampir 3 kali lipat,” kata Kepala Dinas Pariwisata Bukittinggi, Rofie Hendra.

Wali Kota Erman Safar memimpin pergerakan usaha promosi ulang Bukittinggi untuk kembali dikunjungi dengan beragam event pariwisata menarik seperti Pemilihan Duta Wisata yang diadakan secara terbuka di Stasiun Lambuang (Pusat Kuliner Terbesar Sumbar), Pagelaran Pacu Kuda dan promosi wisata lainnya.

Kegiatan budaya dan seni di pusat kota Jam Gadang juga terus dipentaskan serta perlombaan penarik wisatawan datang berkunjung.

Selama ini, Bukittinggi seperti tidak perlu dipromosikan. Objek wisata alam, kuliner, sejarah dan budayanya selalu menjadi pilihan utama para wisatawan dari dalam negeri dan mancanegara saat berkunjung ke Sumatera Barat.

Namun, perlu rasanya diingatkan kembali spot menarik yang wajib dikunjungi. Apalagi dengan adanya update dan pengembangan objek wisata terbaru yang dilakukan pemerintah daerah setempat sejauh ini.( Syafrianto )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *