Bendahara JKN Puskesmas Khianati Aturan. Serah Terima Database Absensi Saling lempar Antar Pihak Terkait.

Bireuen – jurnalpolisi.id

Kepala Tata Usaha (KTU) Muliana AMK Puskesmas Peulimbang Kabupaten Bireuen mengaku telah memalsukan data absensi, yang kemudian memicu tim verifikasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Dinas Kesehatan Bireuen Ibu Yusnita datang Ke Puskesmas peulimbang melakukan verifikasi data Absensi dugaan laporan dari pegawai puskesmas , dan kami tetap mengambil data bese absensi karena database tidak bisa dipalsukan, jelas Ibu Yusnita, dari hasil pemeriksaan Ibu Yusnita membenarkan Fauzi SKM Kapus Puskesmas Peulimbang bulan Januari s/d maret tidak pernah melakukan sidik jari.

(12 Juni 2024) Rabu jam 2 siang terjadi kericuhan saat Bidan R ( nama inisial) bertanya pada KTU mengapa kehadiran saya pada daftar jasa tidak sesuai dengan Catatan Kegiatan Bidan, Muliana AMK KTU langsung menjerit histeris, memukul meja dan Kipas angin, membandingkan diri ke lantai, keadaan senyap, Staff Puskesmas batal menandatangani daftar pencairan jasa pelayanan.

( 14 Juni 2024) Kembali diumumkan dadakan di grup Puskesmas Peulimbang setelah shalat jumat staf mohon hadir ke puskesmas menandatangani daftar jasa pelayanan. Karena daftar akan dikembalikan ke Dinas, saat penandatan jasa Pelayanan dikawal langsung oleh Kapus Fauzi SKM, pegawai mempertanyakan data base absensi, Kapus dan KTU tidak bisa memperlihatkan bukti kehadiran suasa ricuh kedua kali.

Reniastuti SKM selaku Bendahara JKN Puskesmas yang semestinya bertanggung jawab mengawal Daftar Jasa Pelayanan malah dia tidak ada di tempat, dimana tugas Bendahara JKN dalam hal penerimaan dan pembayaran jasa pelayanan tidak bertanggung jawab dengan tugas nya.

Pihak KTU punya tugas membuat pengumuman melalui grup WhatsApp terkait rekap absensi, serta menempelkan instruksi di dinding untuk menghubungi KTU dalam hal komplain, terkesan aturan diabaikan.
Dalam Acara Sosialisasi Dana Jasa JKN , Reniastuti SKM sebagai Bendahara JKN, dia sendiri bertanya apa tugas Bendahara JKN malah dia sendiri berani mengkhianati apa yang telah dia tanya dalam forum Sosialisasi tersebut.

Kericuhan tidak terbendung kebingungan muncul tidak ada pengumuman jumlah kehadiran yang dipasang di dinding. Saat ditanya mengenai daftar jumlah kehadiran yang seharusnya berdasarkan pada Database absensi, KTU menyatakan bahwa data tersebut sudah dikirim ke dinas. Namun, tim investigasi dari Dinas Kesehatan mengklaim bahwa data tersebut telah dikembalikan ke puskesmas, menciptakan situasi di mana tanggung jawab saling lempar antara pihak-pihak terkait. Kegaduhan semakin meruncing dan memuncak akibat ketidakjelasan dalam penanganan data absensi yang krusial ini. Reni Astuti SKM tetap mencairkan jasa Pelayanan jam satu dini malam, hari sabtu ke staff Puskesmas tampa mempedulikan data benar atau salah (al)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *