Di dugaBUM.Nag Rawa Masin Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun TA 2017, Raib Tanpa Bekas,
Simalungun – jurnalpolisi.id
Salah satu untuk memajukan perekonomian masyarakat Nagori/Desa adalah Badan Usaha Milik Nagori (BUMNag) yang di kelola oleh Nagori/Desa.
Pemerintah mengucurkan dana desa/nagori salah satu tujuannya adalah untuk mensejahterakan perekonomian masyarakat desa/nagori.
Namun hal tersebut diduga tidak di laksanakan oleh Nagori/Desa Rawa Masin Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun dengan baik
Menurut Informasi yang di peroleh awak media dari salah seorang warga berinisial Hr, senin (7/9/2020) mengatakan, anggaran untuk BUMNag di Nagori Rawa Masin TA 2017 sebesar Rp 90 juta
“Oleh Pengurus BUMNag yang diketuai oleh Anto di beli sapi,” ungkap Hr.
Lanjut Hr setahun berjalan masyarakat mempertanyakan kepada Nagori Rawa Masin melalui Ketua BPD( Mujana) dan Nagori Rawa Masin menggelar musyawarah nagori dan Anto tidak dapat mempertanggung jawabkan dan Sapi milik BUMNag dijual dan hasil dari penjualan tersebut sebesar RP 33 juta. “Bumnag Rawa Masin mengalami kerugian dan Ketua BUMNag Anto mengundurkan diri tanpa mengembalikan kerugian BUMNag,” ujar Hr.
Ditambahkannya, seiring berjalannya waktu BUMNag yang sejak mundurnya Anto sebagai Ketua BUMNag, BUMNag di ambil alih oleh Nagori Rawa Masin, namun mantan Sekdes Hendrik Matondang ingin mengungkap masalah ini. “Pangulu Nagori Rawa Masin Toeran dan Ketua Mujana Karsiman Sitorus mengangkat Hendrik Matondang sebagai Ketua BUMNag/BUMDes dengan mengelola hasil penjualan sapi Rp 33 juta,” ungkapnya.
Lanjut Hr, seiring waktu di kepemimpinan Hendrik Matondang uang modal BUMNag Rp 33 juta bukannya berkembang malah hilang tanpa kejelasan kepada masyarakat Nagori Rawa Masin, dan informasinya Hendrik Matondang melarikan diri ke Pekan Baru,” pungkasnya.
Sementara Pangulu Nagori Rawa Masin Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun Toeran melalui Kasi Ekbang A.Wandi ketika dikonfirmasi oleh awak media, Selasa (16/7/2020) yang lalu mengungkapkan.
“Bapak Pangulu Nagori Rawa Masin Toeran beserta Sekretaris Nagori tidak ada di Kantor dan sedang menghadiri rapat KPPS di Kecamatan Bang,” ujar A.Wandi.
Diterangkan A.Wandi untuk modal BUMNag/BUMDes saya yang membuat proposal modal BUMNag sebesar Rp 90 juta TA 2017, kemudian oleh pengurus BUMNag di belikan sapi dan karena mengalami masalah di karenakan masyarakat mempertanyakan ke Nagori Rawa Masin maka sapi tersebut dijual, hasil dari jual Sapi sebesar Rp 33 juta dan untuk pergantian ketua BUMNag dari Anto ke Hendrik Matondang saya tidak tahu menahu lagi bang,” ujar A.Wandi.
Pada hari selasa (26/8/2020) awak media Analisnews, LSM Lidik Kasus dan Wartawan Mitrapolda berusaha melakukan konfirmasi kedua di Kantor Nagori Rawa Masin,namun Pangulu Nagori Rawa Masin Toeran tidak berada di Kantor, lalu para awak media mencoba menemui di kediaman pengulu toeran,
Lalu awak media Analisnews, Mitrapolda, LSM Lidik Kasus menuju rumah Pangulu Nagori Rawa Masin yang jarak rumah Toeran sekitar 200 meter dari Kantor Nagori Rawa Masin, namun begitu sampai di rumah Pangulu Nagori Rawa Masin (Toeran), Istri penguluToeran menjawab, Bapak baru saja pergi dan seakan enggan memberikan keterangan dan terkesan Alergi kepada wartawan.
Masyarakat Nagori Rawa Masin Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun berharap kepada pihak Inspektorat Kabupaten Simalungun memeriksa Pangulu Nagori Rawa Masin Toeran yang terkesan Tutup Mata dengan raibnya uang BUMNag Rawa Masin Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun sebesar Rp 90 juta dan kepada pihak Polres Simalungun mencari keberadaan Hendrik Matondang yang di duga melarikan diri tanpa mempertanggung jawabkan uang BUMNag tersebut.(Tim)