RSUD dr Iskak Tulungagung Menjadi Tempat Pendidikan Dokter Ahli Jantung Kardiologi Intervensi.
Maret 26, 2024
Tulungagung,- jurnalpolisi.id
RSUD dr. Iskak Tulungagung menjadi rumah sakit milik pemerintah kabupaten pertama di Indonesia yang mempunyai kapasitas melakukan pendidikan Felosip Kardiologi Intervensi. Hal ini disampaikan Ketua Kolegium Jantung dan Pembuluh Darah Indonesia, dr. Renan Sukmawan Sp.JP(K), PhD, MARS saat berkunjung di RSUD dr. Iskak, Jumat sore, (8/3).
Dalam evaluasi tersebut, dr. Renan menyatakan jika RSUD dr. Iskak sudah boleh menyelenggarakan hospital-base untuk mendidik dokter spesialis menjadi seorang dokter felosip (pendidikan tambahan setelah dokter spesialis).
“Selamat untuk RSUD dr Iskak Tulungagung yang sudah dapat menjadi tempat pendidikan bagi dokter ahli jantung bidang Kardiologi Intervensi. Tidak banyak tempat yang seperti ini di Indonesia,” ujar dr Renan.
Kedatangan Tim Kolegium Jantung dan Pembuluh Darah Indonesia ini untuk melakukan evaluasi pendidikan felosip pada RSUD dr Iskak Tulungagung apakah sudah terpenuhi atau belum.
Hasilnya, rumah sakit tersebut telah memenuhi segala syarat yang harus dipenuhi sehingga bisa menjalankan pendidikan di rumah sakit atau hospital-base untuk Felosip Kardiologi Intervensi. Dengan pendidikan ini dokter spesialis jantung memungkinkan untuk melakukan pemasangan ring kepada mereka yang terkena serangan jantung.
Menurut dr. Renan, pemerintah konsisten untuk memperluas layanan jantung di seluruh Indonesia. Peralatan sudah banyak yang diedarkan dan memerlukan sumber daya manusia (SDM) dokter yang bisa untuk menggunakannya.
“Tidak bisa alatnya ada tapi dokternya tidak ada. Oleh karena itulah kami perluas tempatnya, yang selama ini ada di 13 tempat pendidikan spesialis jantuing. Dan sekarang kita ke RSUD dr Iskak ini,” katanya.
Selanjutnya RSUD dr Iskak Tulungagung bisa menerima peserta pendidikan dari seluruh Indonesia. Program ini akan dimulai dengan satu orang peserta dengan jangka waktu pendidikan minimal 9 bulan. Pendidikannya pun khusus, yakni harus harus melakukan penanganan 300 kasus secara mandiri supaya bisa menolong pasien di tempat yang lain.
“Yang kami dengar rumah sakit ini mempunyai jumlah kasus yang cukup untukk bisa menjadi tempat dokter spesialis jantung untuk Bidang Felosip Kardiologi Intervensi. Saya yakin dengan jumlah kasus tersebut, mungkin 3 – 4 peserta bisa masuk pada tahun tahun kedepan,” paparnya.
Plt. Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Kasil Rokhmad MMRS., FISQua menambahkan segala sarana dan prasarana untuk menjadi hospital-base sudah terpenuhi. Setelahnya, RSUD dr Iskak Tulungagung tinggal menyesuaikan kurikulum pendidikan yang sudah ada baik dari kolegium Jantung dan Pembuluh Darah Indonesia ataupun dari sumah sakit lainnya.
“Sarana dan prasarana yang dibutuhkan dan semuanya sudah terpenuhi. Sehingga kita tidak terlalu ada persiapan, kita hanya bekerja setiap hari. Nanti tinggal menyesuaikan kurikulumnya,” papar dr. Kasil.
Pria yang digadang-gadang hendak maju dalam Pilkada Tulungagung itu melanjutkan setelah ini bakal ada peserta pendidikan dari Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta atau Rumah Sakit Syaiful Anwar, Malang.
“Ini adalah RSUD milik kabupaten tingkat dua pertama kali yang bisa dipercaya untuk mendidik dokter spesialis menjadi dokter sub spesialis. Rata-rata pendidikan dilaksanakan pada university-base. Ini rumah sakit pertama yang boleh menyelenggarakan hospital-base,” tutupnya.
(Hari jpn)