Paksa Terobos Blokade KPU Malra Diduga Terima Suap Milyaran Rupiah

Malra – jurnalpolisi.id

Masa yang sudah menanti berhari – hari saat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku Tenggara (Malra), akhirnya memaksakan untuk masuk dan bertemu pihak penyelenggara.

Tak hanya itu, masa aksi yang menamankan dirinya pemerhati demokrasi tersebut, juga nekad menerobos blokade Security Barrier yang sudah dipasangkan aparat kemanan.

Namun alhasil, kesepakan untuk bertemu dengan ketua maupun jajaran KPU berhasil dilakukan. KPU yang diwakili Sekertaris tersebut kemudian keluar dari ruang sidang dan bertatap muka langsung.

Hal itu dilakukan untuk dapat mendengar aspirasi para demostran, juga menenengkan kindisi masa yang sudah beberapa jam lalu melakukan orasinya.

Aksi kemudian dilanjutkan oleh para narator yang sudah bersiap menantikan datangnya perwakilan KPU tersebut.

“Kami mau KPU bersikap Netral, dan tidak ada keberpihakan kepada salah satu kandidat tertentu,”sebut Orator Maxi Lefteuw Senin (11/03/2024) didepan Kimson Center

Lefteuw juga menyebutkan apa yang dilakukan KPU saat ini, juga pernah dirasakan dirinya sewaktu menjabat sebagai Ketua Bawaslu Maluku Tenggara periode , bahwa dirinya pernah ditawari sejumlah uang agar bisa mengiyakan perolehan suara pada kandid tertentu.

“Saya pernah lalui semui ini, dan tidak tanggung penawaran KPU yang terbilang besar,”ucapnya

Namun tambah Maxi, kalau kehadiran mereka ada kaitanya dengan TPS 27, 30, dan 31 yang dianggap sangat tidak berkesesuain dengan proses demokrasi, bahkan terkesan sangat membodahi masyarakat

“Jadi di TPS 27 kami mendapati caleng dengan nomot urut 4 partai Gerindra dengan perolehan 04 suara kemudian pada pleno KPU berubah menjadi 24,”sesalnya

Dijelaskan kembali, kalau kasus pelambungan seakan menjadi trandi bagi penyelenggara, dan di TPS 30 perolehan suara oleh kandidat yang sama pula bernomot urut (04). Dan dari 06 dirubah menjadi 11, begitu juga di TPS 31 dari total suara 07 menjadi 10

Dirinya meminta agar KPU bisa melakukan perhitungan ulang pada TPS tersebut. Selain itu beber Mantan Ketua Bawaslu dua periode tersebut bahwa sejauh ini menduga adanya sejumlah uang dari kandidat tertentu yang sudah beredar di Kosioner KPU Malra.

Tak tanggung dengan nominal yang disebutkan, diduga bisa mencapai milyaraan rupiah.”Pak Polisi kami minta rekening para Komisioner juga diperiksa, karna diduga ada transaksi besar-besaran hingga milyaraan rupiah,”cetus Maxi

Pantaun media ini di depan hotel Kimson Langgur masa yang melakukan orasi, berjanji akan kembali esok harinya untuk melakukan aksi yang sama hingga tuntutanya terpenuhi.

Salah satunya dengan mengembalikan jumlah suara yang di dapatkan dengan perjuangan oleh kandidat nomor urut ’01 seperti pada perhitungan yang dilakukan di TPS.

Publish by (Melky_JPN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *