Spektakuler! Dance Semaphore Competition Meriahkan Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

Maret 11, 2024

Banyuwangi, 9 Maret 2024 – jurnalpolisi.id

Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi menjadi saksi dari kehebohan acara Dance Semaphore Competition yang digelar dengan semarak. Bertema “Generasi Muda Berkarya, Raih Prestasi dalam Teknologi dan Seni”, acara ini memukau ratusan penonton dengan atraksi yang menawan.

Semaphore, sebuah sistem komunikasi yang menggunakan gerakan bendera, lengan, atau tangan untuk menyampaikan pesan, menjadi sorotan utama dalam lomba ini. Peserta dari 13 regu berbakat dari tingkat SLTA/MA/SMK mempersembahkan gerakan tangan dan lengan yang kreatif untuk menggambarkan berbagai pesan dan komunikasi.

Antusiasme para penonton terasa begitu riuh menyaksikan pagelaran kolosal Dance Semaphore yang dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai tingkat pendidikan dan pembina. Dari 13 regu yang berkompetisi, SMKN Ihya’ Ulumuddin berhasil meraih gelar juara pertama, disusul oleh SMAN 1 Rogojampi Taruna Budaya yang meraih juara kedua dan ketiga.

Muhammad Sultan, pembina Pramuka, menyampaikan kebanggaannya atas prestasi yang diraih. Ia mengakui bahwa pengalaman ini memberikan banyak pembelajaran dan relasi bagi seluruh peserta. Menurutnya, semua yang berani mengikuti perlombaan telah menjadi pemenang dalam diri mereka sendiri, dan kunci dari kemenangan adalah kepercayaan kepada Tuhan.

Salah satu peserta, Putri Ayu Anggraini, yang meraih juara pertama, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mendukungnya, termasuk keluarga, pembina, dan teman-teman. Ia juga mengakui bahwa bimbingan dan dukungan dari para pembina serta senior sangat berarti baginya dalam meraih kesuksesan.

Acara ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi semata, tetapi juga menjadi wadah bagi generasi muda untuk berkarya dan menyalurkan bakatnya. Semangat dan dedikasi para peserta semakin memperkaya warna budaya dan seni di Banyuwangi, menunjukkan bahwa potensi kreativitas anak muda sangatlah besar dan layak untuk diapresiasi. Sumber: wirda aditia
Pewarta : Boby

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *