Warga Genteng Serbu Pasar Murah, Ratusan Sembako Ludes Terjual dalam Sekejap

Februari 12, 2024

Banyuwangi – jurnalpolisi.id

Pasar murah yang diadakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dalam rangkaian kunjungan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di halaman SMAN 2 Taruna Bhayangkara, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, pada Minggu (11/2/2024), mendapatkan sambutan luar biasa dari warga Banyuwangi. Ratusan warga memadati area pasar murah, antre demi mendapatkan sembako murah, termasuk beras, telur, gula, dan minyak goreng.

Salah satu warga, Desi (28), merasa terbantu dengan adanya pasar murah ini. Dia mengungkapkan rasa syukurnya karena bisa berhemat puluhan ribu rupiah, terutama pada harga beras yang saat ini mahal di pasaran.

“Harga beras di pasar sekarang mahal, sekitar Rp 70 ribu lebih per 5 kilogram. Di pasar murah ini, beras dijual dengan harga Rp 51 ribu dengan berat yang sama. Ini sangat membantu kami,” ujar Desi.

Pasar murah ini menyediakan berbagai kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan harga pasaran. Harga gula pasir di pasar murah ini, misalnya, dijual Rp 14 ribu, sementara di pasaran berkisar Rp 16 ribu-Rp 16.500 per kilogram. Begitu juga dengan harga telur yang hanya Rp 23 ribu, jauh lebih murah dibandingkan dengan harga pasar.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyambut baik kehadiran pasar murah ini. Ia menyatakan bahwa kehadiran pasar murah dapat membantu mengendalikan harga pasar, yang berdampak pada pengendalian inflasi daerah. Langkah ini sesuai dengan tugas Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk melakukan langkah preventif dengan memastikan ketersediaan bahan pokok yang mudah dijangkau oleh masyarakat.

“Saat harga kebutuhan pokok tertentu yang melesat cukup tinggi, maka toko penyeimbang akan menjual barang yang naik itu dengan harga yang sudah disubsidi. Tentu harapannya agar harga bisa kembali stabil dan terkendali, sehingga masyarakat mampu membeli,” kata Ipuk.

Ipuk juga menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak, termasuk TPID dan mitra lainnya, yang telah berkontribusi dalam mencapai pengendalian inflasi di Banyuwangi. Inflasi Banyuwangi tahun 2023 mencapai 2,15%, lebih rendah dibandingkan dengan angka inflasi Jawa Timur (2,92%) maupun nasional (2,61%).

Pewarta : Boby Tri Setya Hartanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *