WALIMURID SMPN 3 SUGIO LAMONGAN MENGELUH DENGAN ADANYA SURAT EDARAN SUMBANGAN NILAI JUTA’AN

LAMONGAN – jurnalpolisi.id

Beredar surat pernyataan permintaan sumbangan dengan nilai jutaan untuk pembangunan fisik maupun non fisik di SMP Negeri 3 Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Dengan adanya hal tersebut dikeluhkan beberapa wali murid.

Pasalnya isi surat pernyataan tersebut tertulis sukarela namun tertera nilai jutaan dan bisa dilakukan dengan cara diangsur. Dan diakhir surat tersebut tertulis seolah wali murid melakukan penyumbangan dengan inisiatif sendiri.

Salah satu wali murid yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, bahwa surat pernyataan tersebut adalah jebakan buatnya. Jika diisi, dirinya sudah sepakat akan menyumbang dengan nilai yang sudah tertera. Namun dan jika tidak diisi bisa menjadi beban buat anak-anak nanti.

“Kalau saya isi artinya saya menyetujui, dan saya harus mengupayakan untuk membayar, sedangkan saat ini ekonomi saya sendiri lagi sulit. Dan bila saya tidak ikut mengisi kasian anak saya, nantinya di proses belajar mengajarnya,” katanya kepada JURNAL POLISI NEWS Kamis (26/10/2023).

Menurutnya, kalau memang tertulis sukarela tidak dicantumkan nilai jutaan, agar tidak menjadi beban wali murid.

“Namanya sumbangan sukarela ya sesuai kemampuan wali murid jangan ditulis jutaan seperti itu,” ungkapnya.

Sementara pihak sekolah melalui Kerman Wakil Kepala Sekolah SMPN 3 Sugio saat dikonfirmasi membenarkan dengan adanya surat edaran tersebut.

“Benar biasanya lewat komite, kira-kira berapa sih kebutuhan sekolah, nanti komunikasi ke kepala sekolah, akan tetapi tidak langsung diketok, harus ikut kemampuan orang tua murid, kalau dak mampu ya dak usah ditulis, dan tidak ditentukan harus menyumbang sesuai nominalnya, kan ada bagian (d) titik-titik bisa nulis atau mengisi sumbangan lebih, bisa kurang, bahkan gak mengisi atau gak mampu dak apa-apa, seperti kemaren ada yang mengisi lebih dan ada yang gak mampu, untuk yang gak mampu malah kami kasih uang saku, kami menyadari kemampuan orang tua berbeda beda,” tuturnya.

Disinggung soal hasil uang sumbangan Dana Infaq dan Shodaqoh Jariyah untuk pembangunan fisik dari wali murid sekitar kurang lebih 600 jumlah siswa-siswi di SMPN 3 Sugio tersebut, pihaknya tidak tahu menahu dikarnakan bukan bagiannya.

“Tidak tahu, itu kan urusannya bagian keuangan yang menerima, mulai hari ini setahu saya baru beberapa persen aja, ndak harus dilunasi dalam tahun ini, bahkan hingga ada lulusan pun pihak kami tidak berani menahan ijasah gegara tidak bisa membayar hal-hal itu, intinya kalau bisa bayar ya dibayar, kalau dak bisa ya dak usah,” cetusnya.

Kerman juga menambahkan, soal hasil uang tersebut kebanyakan buat biaya hal-hal yang tak terduga seperti ada kegiatan diluar dan untuk fisik hanya sedikit.

“Untuk kegiatan extra kan kebanyakan di luar, biayanya sangat tak terduga, jadi kita menyesuaikan,” ucap Kerman saat di konfirmasi di ruangan lobi pada Kamis (26/10/2023).

(Roziq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *