Gubernur Jambi “Al Haris” Dampingi Jusuf Kalla Tinjau Proyek PLTA PT.KMH Kerinci

Kerinci – jurnalpolisi.id

Gubernur Jambi, Al Haris dampingi Mantan Wakil Presiden RI, Yusuf Kalla (JK) tinjau proyek pembangunan Perusahaan Listrik Tenaga Air (PLTA) PT. Kerinci Merangin Hidro ( PT. KMH) di Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Rabu (13/09/2023).

Tibanya Al Haris di Kerinci via udara satu pesawat bersama JK dan rombongan, sesampainya di Bandara Depati Parbo pukul 08.35 WIB, Al Haris dan JK disambut Bupati Kerinci Adi Rozal, Kapolres dan Dandim Kerinci. Rombongan langsung menuju PLTA KMH di Kecamatan Batang Merangin.

Sampai di lokasi PLTA KMH, Al Haris dan JK mendengarkan persentase progres pembangunan PLTA tersebut.

Setelah mendengarkan persentase progres pembangunan PLTA PT. KMH, rombongan meninjau langsung proses pembangunan PLTA tersebut dengan nilai investasi senilai US$ 895 juta, kurang lebih Rp 13 triliun kalau di kalikan Rp 15.000,- “terang Alimudin sebagai Direktur Proyek PLTA PT. KMH.

Owner atau Pemilik saham Kalla Group itu bersama Al Haris melanjutkan meninjau pembangunan bendungan, terowongan dan terus meninjau turbin PLTA.

Diketahui bahwa, PLTA KMH ini yang kontruksinya mulai 2019 ditargetkan selesai pembangunannya 2024 dan mulai operasi 2025.

Hingga saat ini proses pembangunan sudah mencapai 67 % dan akan beroperasi sepenuhnya pada April 2025 mendatang.

“Ya, saat ini progresnya mencapai 67% ,” Jelas Alimudin Sewang usai melakukan peninjauan lokasi bersama mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Al haris, Rabu (13/09/2023).

PLTA PT.KMH ini dibangun dengan tinggi 60 meter dan ketebalan 40 meter dan akan menghasilkan listrik sebesar 350 megawatt, diproyeksikan untuk mengaliri listrik wilayah Sumatera bagian selatan.

Dijelaskan kembali, Alimudin menerangkan proyek ini menelan investasi senilai US$ 895 juta atau Rp 13 triliun. Adapun modal yang digunakan dari konsorsium bank himbara.

Pendanaannya konsorsium dari semua bank lokal, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI. Jadi mereka konsorsium untuk membiayai ini, leader-nya BNI,” ungkapnya.

Di samping itu ia menegaskan nanti, PLTA ini akan diserahkan ke PLN setelah masa operasional berakhir. Sebab kontrak pembangunan proyek ini bersifat BOT (Build-Operate-Transfer).

“Jadi kontraknya ini BOT, Build-Operate-Transfer. Jadi kita bangun, operasikan, setelah selesai kontraknya selama 30 tahun (PLTA PT. KMH) diserahkan ke negara, dalam hal ini ke PLN,” tegas Alimudin.

(Mul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *