Kemarau Panjang Kodim Batang Kerahkan Babinsa Perlancar Saluran Air Pertanian
Agustus 30, 2023
Batang – jurnalpolisi.id
Sejumlah Babinsa Kodim 0736 Batang membersihkan aliran air Bendungan Siguwo Desa Penangkan, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang. Aksi itu berkaitan dengan normalisasi saluran air sepanjang lima kilometer.
“Kalau aliran air ini lancar maka berdampak pada pertanian terutama demplot mentimun yang sedang dikembangkan oleh Kodim Batang,” ujar Bintara Tinggi Perlawanan Wilayah (Bati Wanwil) Pelda Sudirman, Rabu (30/8/2023).
Ia menyebut aliran air dari Bendungan Siguwo yang sudah lancar membantu desa-desa mulai dari Siwatu, Penangkan dan Desa Rowobelang yang menjadi lokasi demplot mentimun.
Pelda Sudirman mengatakan demplot mentimun yang sedang dikembangkan Kodim Batang merupakan salah satu program ketahanan pangan selain padi, cabai dan pisang tanduk.
“Karena musim kemarau berpengaruh terhadap debit yang dibutuhkan bagi kecukupan air bagi lahan pertanian, maka hari ini kita bersihkan agar saluran air lancar dan tidak ada hambatan,” jelasnya.
Bintara yang menjadi koordinator lapangan bagi pertanian setempat mengungkap luas lahan demplot mentimun mencapai 0,5 hektar. Lokasinya berada di areal pertanian Desa Rowobelang.
Adapun tanaman mentimun yang ditanam sudah berusia satu bulan dalam kondisi kurang maksimal lantaran lima bulan terakhir tidak ada hujan. Akhirnya yang bisa dilakukan optimalisasi aliran air dari Bendungan Siguwo.
“Dampak dari kurangnya curah hujan menyebabkan sebagian tanaman tidak tumbuh normal dan harus dilakukan tanam sulam atau penanaman ulang,” ungkap Sudirman.
Ia menjelaskan seharusnya proses pengairan atau penyiraman tanaman dilakukan setiap 1-2 hari sekali, namun saat ini cuma bisa dilakukan 3-4 hari sekali. Lantaran kendala itu dilakukan koordinasi dengan banyak petani yang mengandalkan air dari bendungan untuk bekerjasama membersihkan hambatan di sepanjang aliran.
“Sebenaranya di usia satu bulan tanaman mentimun sudah bisa dipanen. Namun karena saat ini debit aliran air bendungan Siguwo kecil bahkan nyaris tidak ada akhirnya tidak maksimal,” terangnya.
Pelda Sudirman menambahkan setelah dilakukan pembersihan aliran air dapat mengalir lancar meski debitnya kurang ideal untuk mengaliri lahan demplot.
Upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak yang lebih luas maka digunakan teknik kocor untuk pupuk kimia NPK 16-16-16 serta pupuk organik cair ExtraGen agar lebih merangsang tumbuhnya buah. Dengan upaya perawatan yang sudah dilaksanakan secara maksimal diharap hasil panen nantinya bisa memuaskan.
Reporter : Doni Kurniawan