Sedekah Bumi Dan Laut, Larungan Sesaji Merupakan Puncak Tradisi Warga Pesisir Desa Ujung Gagak

Cilacap – jurnalpllisi.id

    

Tradisi sedekah Bumi dan Laut adalah ritual turun temurun yang diadakan setahun sekali, Tradisi bukan hanya merupakan sebagai rutinitas atau ritual tahunan belaka akan tetapi, tradisi selamatan sedekah bumi dan laut menjadi salah satu bagian yang sudah menyatu dengan masyarakat.

Puncak tradisl selamatan sedekah Laut dan bumi, warga pesisir Dusun Cibrem Desa Ujung Gagak Kecamatan Kampung Laut Kabupaten Cilacap meriah dengan warga nelayan, mengikuti prosesi Larungan Sesaji di pesisir Laut Jonggor Tambak, “Sabtu (12/7/2023).

Sebelum prosesi larungan berlangsung diawali dengan doa bersama dipimpin oleh sesepuh adat setempat, meliputi rombongan tim karnaval di hadiri kepala desa Ujung Gagak, Babinsa Koramil Kawunganten, kapolsub sektor Kampung Laut, berserta RT/RW, PKK, dan warga nelayan.

Selanjutnya setelah berdoa bersama, Sekitar puluhan kapal dikerahkan untuk mengantar peserta larungan membawai sesaji yang akan di Larung ke tengah Laut Jonggor tambak sesaji terdiri dari hasil pertanian berupa sayur mayur, buah-buahan, kepala kambing, tumpeng yang sudah tersedia di dalam perahu rakitan yang akan dilarungkan. Dari ratusan warga mulai dari anak-anak hingga orang dewasa mengiring menujuh laut Jonggor tambak kurang lebih jaraknya 50 kilometer dari pesisir tempat tinggal warga nelayan.

Sampainya di Laut Jonggor Tambak Cibrem, satu unit perahu yang berisi sesaji diletakkan di dua perahu yang telah disiapkan dan kemudian dilarung ke tengah lautan secara bersama-sama.

Sesaji yang terletak di dalam perahu pun akan menjadi rebutan para nelayan saat perahu sesaji dilepas ke tengah laut. Bentuk ukuran perahu mini, dengan panjang sekitar lima meter.

Dilarungnya sesajen ke laut tersebut sebagai ungkapan syukur dan terimakasih atas limpahan hasil laut. Sesajen dilarung sebagai simbolis untuk memberi makan ikan-ikan dilaut, karena selama ini laut juga telah memberi makan masyarakat nelayan Pesisr Cibrem. “Acara sedekah bumi dan larung sesaji ini diharapkan agar lingkungan laut maupun darat semua bisa aman, nyaman dan damai,” pungkas. “Slamet (ketua Panitia acara sedekah bumi dan laut).

Dalam sambutan pengisi acara tutupnya Juandi sebagai Kepala Desa Ujung Gagak menyampaikan, “acara ini merupakan wujud syukur nelayan Desa Ujung Gagak kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rezeki sangat melimpah dari laut. “Kami juga bersyukur karena selama ini telah diberi keselamatan”.

“Selamatan sedekah bumi dan laut sudah menjadi adat Seni Budaya Dusun Ceberem Desa Ujung Gagak Kecamatan Kampung Laut, merupakan tradisi para nelayan yang tinggal di pesisir pantai sebagai ungkapan rasa syukur, berkah dan rezeki dari hasil laut yang selama ini menjadi sumber pengasilan nelayan, disamping itu juga sebagai ajang silaturahmi para nelayan karena keseharian mereka mencari ikan di laut sehingga jarang bertemu dan kumpul secara bersama-sama.

Pelaksanaan tradisi sedekah bumi dan laut tidak mampu dipisahkan dari budaya Jawa yang menyiratkan simbol penjagaan terhadap kelestarian yang khas bagi masyarakat pesisir maupun masyarakat nelayan khususnya masyarakat Dusun Ciberem Desa Ujung Gagak Kecamatan Kampung Laut Kabupaten Cilacap, “ungkapnya.

(Syaifulloh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *