Penghinaan Terhadap Presiden Jokowi, Ketum Pernusa Laporkan Rocky Gerung ke Mabes Polri
Jakarta – jurnalpolisi.id
Buntut dugaan penghinaan terhadap Presiden RI Joko Widodo, Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa), Kanjeng Pangeran Norman Hadinegoro, angkat bicara. Bahkan ia menganggap ucapan pengamat politik Rocky Gerung diberbagai media massa dengan menyebut Jokowi ‘Bajingan Tolol’ merupakan bentuk penghinaan terhadap kepala negara.
KP Norman yang tergabung dalam organisasi Relawan Jokowi akan segera membuat laporan ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
“Hari ini organisasi Relawan Jokowi akan melaporkan Rocky Gerung atas penghinaan kepada Presiden Joko Widodo ke Bareskrim Polri,” kata Norman kepada wartawan seperti yang dikutip diberbagai media nasional, Senin (31/7).
Bahkan dia menyebutkan, tanpa adanya laporan resmi ke Polri, seharusnya aparat kepolisian bisa segera bertindak atas penghinaan yang dilontarkan Rocky Gerung. Sebab, Rocky Gerung secara terang-terangan telah menghina Kepala Negara.
“Bagi kami ucapan Rocky Gerung suatu penghinaan terhadap Kepala Negara. Tanpa kami laporkan, seharusnya Polri harus segera bertindak,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa umpatan yang disampaikan kritikus tersebut telah menyakiti hati pendukung Presiden Jokowi.
“Ucapan provokator Rocky Gerung atau penghinaan terhadap Presiden Jokowi sangat melukai relawan dan pengagum Presiden Jokowi,” tuturnya.
“Akhir-akhir ini pamor Rocky Gerung semakin redup, maka dia cari momentum menghasut orang untuk demo bertujuan menurunkan Presiden Jokowi,” sambungnya.
Tak hanya itu, pernyataan Rocky Gerung yang mengajak para buruh untuk turun ke jalan terutama di tanggal 10 Agustus 2023 mendatang adalah perbuatan makar.
“Menghasut dan mengajak orang untuk berdemo turunkan Presiden Jokowi adalah perbuatan makar, Rocky Gerung harus ditangkap. Kami akan menuntut dan meminta Rocky Gerung dijebloskan ke penjara,” ucap Norman Ketum Pernusa.
Meneruskan berbagai sumber, Rocky Gerung dalam acara Aliansi Aksi Sejuta Buruh Siap Lawan Omnibus Law menyindir keras Presiden Jokowi.
Rocky Gerung berpandangan bahwa Presiden Jokowi tengah berusaha keras untuk mempertahankan legacy atau warisannya.
“Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa. Enggak ada yang peduli nanti. Tetapi ambisi Jokowi adalah mempertahankan legacy-nya,” kata Rocky.
Ia mengatakan bahwa Jokowi saat ini masih masih mondar-mandir dari koalisi ke koalisi lain untuk mencari kejelasan nasibnya setelah tak menjabat sebagai Presiden.
“Dia memikirkan nasibnya sendiri. Dia enggak pikirin nasib kita. Itu bajingan yang tolol. Kalau dia bajingan yang pinter. Dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi bajingan yang tolol itu sekaligus bajingan yang pengecut. Ajaib, bajingan tapi pengecut. Jadi teman-teman kita harus lantangkan ini,” ucap Rocky Gerung.