Menunggak Angsuran Dana KUR di BRI dengan Jaminan BPKB Motor, Rumah Warga Diduga DiIntimidasi Melalui Pemasangan Plang

BANDUNG BARAT, jurnalpolisi.id

Dikarenakan telat membayar angsuran, sejumlah warga yang merupakan nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Cipatat resah. Kini, rumah para nasabah terancam diplang peringatan oleh Bank, bahkan ada rumah warga yang sudah dipasang plang.

Berdasarkan informasi yang diterima jurnalpolisi.id dari seorang warga yang identitasnya tidak ingin disebutkan namanya menyampaikan, bahwa banyak warga Cipatat yang resah akibat pemasangan plang peringatan yang dilakukan oleh pihak Bank BRI Unit Cipatat.

“Salah satu nasabah KUR yaitu saudara saya, keluhannya, dia punya pinjaman KUR ke Bank BRI dengan menjaminkan BPKB motor. Memang sudah enam bulan belum bayar dianya karena kondisi ekonomi, suaminya kerjanya jauh dan juga punya anak bayi,” ujarnya pada Rabu (28/6/2023).

Nah, sambung narasumber menuturkan, saat ditagih kerumahnya, saudara saya sekarang diintimidasi. “Seolah-olah begini, kalau tidak bayar rumah akan disegel, gitu intinya”.

Saat dikonfirmasi oleh jurnalpolisi.id, narasumber mengungkapkan, bahwa pinjaman KUR ke Bank BRI yang dilakukan oleh saudaranya itu Rp10 Juta yang dibagi dua dengan yang membantu.

“Pokoknya pinjaman dibagi dua, masing-masing dapat Rp5 juta, sekarang sisanya kurang lebih Rp3 jutaan,” imbuhnya.

Narasumber juga membeberkan bahwa beberapa hari yang lalu pihak BRI datang kerumah saudaranya bersama salah satu mitranya yang juga merupakan seorang anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Mandalawangi, Kecamatan Cipatat, KBB.

“Saat datang, seolah-olah intimidasi, bahwa kalau tidak masuk setor dalam dua bulan ini akan disegel rumah. Ditanya begini, kenapa disegel rumah, kan saya jaminkan BPKB motor, ambil motornya, kan KUR. Masa sisa segitu harus disegel rumah, dan juga bukan rumah yang dijaminkan, sekarang semua masyarakat jadi resah lah dengan cara penyegelan dari pihak Bank BRI,” pungkasnya.

Pada Senin (3/7/2023) jurnalpolisi.id mendatangi rumah salah satu warga yang merupakan nasabah KUR di Bank BRI. Saat dikonfirmasi, narasumber yang identitasnya tidak ingin disebutkan namanya membenarkan, bahwa rumahnya akan disegel oleh pihak Bank BRI.

“Melamun kita juga yang awam kan, toh yang dijaminin kan BPKB motor, tapi yang mau diplang rumah, kan tidak nyambung. Mereka menakut-nakuti mau dilaporin, mau disita, kita kan gemeter,” bebernya.

Narasumber mengaku mendapatkan pinjaman KUR di Bank BRI melalui saudaranya yang bekerja sebagai anggota BPD di Desa Mandalawangi, Kecamatan Cipatat, KBB sekaligus mitra Bank BRI.

“Kakak kita orang desa itu emang jalannya, pinjam juga dia,” ucapnya.

Narasumber mengeluh, Meminjam KUR di Bank BRI Rp10 juta, yang dijaminkan BKPB motor tahun 2009, sisa hutang kurang lebih tinggal Rp3 jutaan, kenapa yang diplang rumah.

“Kenapa sih yang dijaminkan BPKB, kenapa harus disita rumah. Tidak disita sih katanya, cuma peringatan saja, karena orang lain banyak melalaikan angsuran,” imbuhnya.

Tapi, masih dengannya menuturkan, saya sudah menyampaikan, bahwa saya tidak lari dari tanggungjawab ke Pak Wisal (Pihak Bank BRI Red).

“Mungkin sudah tau Pak Wisal nya, walaupun kakaknya bilang berdua katanya, saya kan tidak bilang berdua nya ke Pak Wisal, emang disini tidak bisa joki kalau di Bank. Saya juga kan pernah kerja, katanya kakaknya sudah bilang berdua setorannya, mau dibantuin katanya, sudah masuk satu,” pungkasnya.

Narasumber berharap, kalau bisa dengan nominal hutang yang sisanya tinggal Rp3 jutaan lagi, pihak Bank BRI memberikan toleransi.

“Karena dari setiap Bank juga kan pasti ada memperpanjang tenor, terus memperingan setoran. Mau bilang ke Pak Wisal, tapi saya tidak keburu, saya cuma bilang ke kakak saja,” ucapnya.

Lebih lanjut, narasumber mengatakan, jika ada toleransi tersebut, ia akan mengupayakan pembayaran atas pinjamannya ke Bank BRI lancar.

“Sekarang kan tidak sepadan, hutang sisa Rp3 jutaan lagi, rumah diplang, makanya jadi malu sama tetangga saya. Seperti punya hutang puluhan juta, sedangkan rumah ini bukan milik saya,” tutupnya.

Kemudian, jurnalpolisi.id berupaya mengkonfirmasi Sulton mitra dari Bank BRI dirumahnya, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Sulton tidak berkenan untuk dikonfirmasi secara resmi.

Selanjutnya, ditempat yang sama, dirumah Sulton, jurnalpolisi.id juga berupaya mengkonfirmasi Wisal secara resmi, namun upaya tersebut juga tidak membuahkan hasil. Wisal pun mengarahkan jurnalpolisi.id ke Kepala Bank BRI Unit Cipatat.

Tak berhenti sampai disitu, jurnalpolisi.id pun berupaya mengkonfirmasi Kepala Bank BRI Unit Cipatat. Namun, upaya tersebut juga tidak membuahkan hasil, karena Kepala Bank BRI Unit Cipatat sedang tidak ada ditempat.

Diakhir perjalanan, jurnalpolisi.id berupaya mengkonfirmasi pihak Bank BRI Cabang Cimahi, namun lagi-lagi, upaya tersebut juga tidak membuahkan hasil. Hingga berita ini ditayangkan, jurnalpolisi.id belum mendapatkan penjelasan resmi terkait pemasangan plang yang dilakukan oleh pihak Bank BRI ke rumah nasabah KUR yang macet dalam pembayaran angsuran.

TIM INVESTIGASI JPN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *