Pol PP Kota Bukittinggi Amankan Pria Diduga Gay yang Mencari Pelanggan Secara Online
Bukittinggi – jurnalpolisi.id
Tim satuan Pol PP kota Bukittinggi Sumatera Barat, amankan diduga seorang Pria (Gay) yang mencari atau menunggu tamu pelanggannya secara online di kawasan jalan Sudirman pada Minggu (25/6/2023)
Kasat Pol PP kota Bukittinggi Joni Feri mengatakan, Sesuai dengan visi misi Walikota Bukittinggi, bahwa menjadikan kota Bukittinggi Hebat dengan dilandasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS SBK) dan Bukittinggi jadi kunjungan wisata.
“Kita mengamankan seorang pemuda yang berinisial AS,” ujar Kasat Joni Feri.
Satpol PP adalah salah satu SKPD yang mempunyai tugas membantu Walikota dalam hal penegakan perda (peraturan daerah) dan penegakan Perkada (peraturan kepala daerah).
Dijelaskan, salah satunya tugas fungsi Pol PP dalam bentuk kegiatan razia pekat yang hampir setiap malam dilakukan dengan harapan pencegahan/preventif terhadap indikasi-indikasi terjadinya pelanggaran perda yakni yang lebih kita kenal dengan istilah penyakit masyarakat (Pekat).
“Razia pekat dilaksanakan selain untuk pencegahan juga dilakukan penindakan Sesuai dengan perda 03 tahun 2015 tentang trantibum,” imbuhnya.
Dalam kegiatan razia pekat ada beberapa hal penyakit masyarakat yang didapatkan personil di lapangan seperti, PSK online, pasangan belum dapat menunjukan surat nikah, minuman beralkohol, tidak dapat menunjukan identitas diri, perilaku menyimpang (LGBT) dan lain lain.
“Kegiatan razia pekat kita lakukan ditempat sesuai kewenangan Satpol-PP yaitu di hotel-hotel melati yang ada di kota Bukittinggi dan ditempat-tempat hiburan cafe maupun fasilitas umum lainya yang mungkin saja terjadi penyakit masyarakat,” kata Joni.
Pelaksanaan razia pekat kali ini didukung oleh Tim gabungan yang terdiri dari rekan samping (TNI, Polri) yang di kenal dengan Tim Satuan Kerja Keamanan Ketertiban Kota (Tim SK4) dan ditambah dengan Unit Reaksi Cepat (URC) Satpol-PP serta unit Intelwas Satpol-PP.
“Tentu kita berharap dukungan dan kerjasama dengan masyarakat dan stackholder lainnya terutama pelaku pariwisata dan pelaku hiburan dan Cafe yang ada di kota Bukittinggi untuk bersama sama mengatasi penyakit masyarakat ini dan mewujudkan kota wisata yang nyaman dan tenteram serta terbebas dari penyakit masyarakat,” harapan Joni Feri. (Syafrianto)