Siswa SMKN 1 Kaligondang Luncurkan Buku Novel Bahasa Jawa Ber-ISBN

Purbalingga – jurnalpolisi.id

Jargon “SMK Bisa” benar-benar menjadi energi bagi guru dan siswa SMK untuk selalu berkarya. Baru-baru ini siswa-siswa SMKN 1 Kaligondang sukses meluncurkan buku ber-ISBN. Dalam bimbingan pengampu Mapel Bahasa Jawa Ratna Palupi, S.Pd, beberapa kelas berhasil membuat beberapa karya buku ber-ISBN dengan menggunakan bahasa Jawa ngapak panginyongan Purbalingga.

“Berupa karya sastra Cerita Rakyat dengan judul Kumpulan Cerita Rakyat ing Purbalingga Seri 1, Seri 2 dan Seri 3 dari kelas XI AKL 1, XI AKL 3 dan XI MM 1. Isinya tentang cerita-cerita yang terjadi dan berkembang di wilayah Kabupaten Purbalingga jaman para leluhur,” terangnya saat dikonfirmasi, Sabtu, (10/6/2023).

Menurut Ratna, Buku tersebut disusun berdasarkan wawancara kepada para sesepuh di desa masing-masing siswa, ini sejalan dengan kompetensi dasar pada kelas XI dengan pembagian dua anak satu judul cerita.

“Dikerjakan secara berkelompok 1 judul 2 anak masing-masing buku ada 18 judul yang berbeda, yang menarik ini menggunakan bahasa Jawa panginyongan dalam rangka nguri-uri kearifan lokal agar tidak punah, kemudian kegiatan ini juga untuk meningkatkan budaya literasi,” tuturnya.

Ia menambahkan, rencananya buku karya siswa ber-ISBN berupa Kumpulan Cerita Rakyat ing Purbalingga seri 1, 2, 3 karya kelas XI maupuan Resep Jajan Tradisional Jilid 1, 2, 3 karya kelas X, akan ikut dipamerkan pada kegiatan Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di Gedung Technopark sekolah tersebut pada Jumat, 23 Juni 2023 mendatang.

Sementara itu, Dra. Murtiatmi Warnaningtyas selaku kepala sekolah mengapresiasi lahirnya karya-karya dari siswa dan guru SMKN 1 Kaligondang tersebut.

“Selamat kami sampaikan, sangat menginsiprasi rekan-rekan dan siswa. Semoga karya ini bermanfaat luas serta menyebarkan semangat baru bagi lainnya, kita percaya guru-guru adalah pendidik yang kreatif, inovatif dan berdaya saing,” ungkapnya saat dikonfirmasi.

Sri Utari Nur Muslimah kelas XI AKL 1, salah satu penulis buku seri 1 berjudul Stana Buddha mengungkapkan rasa senang ikut andil dalam penulisan karya ini. Dimana Stana Buddha merupakan petilasan Mbah Pangeran Ngalibasa lan panggonane nang Desa Tumanggal “Kon padha dipundhi-pundhi aja dipura-pura” artine kon dirawat ananging aja dipuja-puja, ana salah siji papan sing biasane didadekna tempat tapane Mbah Pangeran Ngalibasa lan sering didadekna tempat kanggo nyuwun donga marang Gusti “Sarono takon marang sing Ngrumati’.

“Seneng banget, yang biasanya cuma melihat orang-orang menerbitkan buku sekarang sudah punya buku sendiri amazing rasanya. Gak pernah kepikiran bakal berhasil, awalnya ragu mau memulai dari mana alhamdulillah dibimbing guru dan tidak nyerah akhirnya berhasil,” ungkapnya.

Sementara Fairuz Afiyati kelas XI AKL 3, salah satu penulis buku seri 2 berjudul Gemercike Banyu Sumur Rawa Barong ing Desa Penolih mengaku sangat bangga, tidak percaya bisa membuat karya lewat cerita yang bisa dikenang sampai anak cucu.

“Alhamdulillah bangga banget, banyak sisi positif yang bisa kita ambil, salah satunya kita bisa membuat suatu kebanggaan lewat buku ini dan juga kita jadi lebih tahu akan cerita di Purbalingga,” pungkasnya. (Arif JPN/$P)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *