Ismunandar: Kami Mendesak Pihak Wasnaker Provinsi Riau Untuk Turun ke Proyek Pembangunan RS Awal Bros Dumai

Mei 26, 2023

DUMAI – jurnalpolisi.id

Melakukan pekerjaan pada ketinggian memang membutuhkan kemampuan khusus dan tidak sembarang orang mempunyai kompetensi untuk melaksanakannya. Ilmu Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada pekerjaan ketinggian adalah salah satu kompetensi yang harus dikuasai, dikarenakan tingginya risiko kecelakaan seperti potensi jatuh.

Serta bekerja pada ketinggian harus memenuhi standar pada setiap perencanaan, prosedur kerja, teknik yang aman, APD, Perangkat Pelindung Jatuh, dan Tenaga Kerja.

Namun apa daya, terpantau dilapangan bahwa pada hari Rabu 24 Mei 2023 dan Khamis 25 Mei 2023 pengerjaan proyek pembangunan Rumah Sakit Awal Bros Dumai, Jalan Jenderal Sudirman terlihat pekerja yang melakukan pekerjaan di area ketinggian tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap berupa Body Harness, bahkan ada yang tidak memakai helm.

Menyikapi adanya informasi tersebut, Ismunandar yang akrab disapa Ngah Nandar Ketua Forum Aksi Peduli Tenaga Kerja Lokal (Fap Tekal) Kota Dumai yang juga Ketua Umum Serikat Tenaga Kerja Lokal (SB Tekal) angkat bicara, ia mengatakan Sudah beberapa kali ditemukan pihak perusahaan lalai dan tidak melindungi pekerjanya dengan perlengkapan kerja sehingga membahayakan nyawa pekerja. Jum’at, (26/05/2023).

“Sudah seharusnya ini menjadi perhatian khusus oleh Pemerintah Kota Dumai untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja,” kata Ismunandar mengawali.

Ia menambahkan, Kami mendesak kepada Disnaker Provinsi Riau di bidang pengawasan agar turun ke lapangan untuk memeriksa hasil temuan ini sebagai upaya pencegahan dan jangan menunggu kecelakaan terjadi baru sibuk turun ke lapangan.

“Kami menunggu pihak Wasnaker untuk turun ke Dumai di area kerja RS AWAL BROS. Jika masih slow respon menanggapi masalah ini, maka kami dengan terpaksa akan turun aksi di lapangan dengan menyetop pekerjaan dan itu salah satu upaya pencegahan kecelakaan kerja yang bisa kami lakukan karena kami bukan pejabat pemerintah, tetapi kami peduli dengan keselamatan buruh/pekerja khusus di Kota Dumai,” pungkasnya.

Dr. Erik Direktur RS Awal Bros saat dikonfirmasi Via WhatsApp menyampaikan, Bang, nanti ada tim kita yang hubungi abg di Dumai ya bang.

Setelah awak media berjumpa dengan Reno Setiawan dan Yudha perwakilan Manajemen RS Awal Bros, Reno Setiawan menyampaikan bahwa memang benar saat itu pekerja tidak memakai alat pelindung diri saat melakukan pekerjaan.

Namun beliau mengatakan bahwa kita dari Manajemen sudah menyediakan APD, namun pekerja ini bandel tidak mau memakainya.

Awak media melontarkan pertanyaan, apakah dilokasi kerja ada pengawas K3 nya, ia menjawab, ada namun saat itu pengawas K3 nya lagi bertugas di daerah Bagan Batu.

Untuk melanjutkan penelusuran, awak media mencoba mencari kebenaran akan informasi yang disampaikan perwakilan manajemen RS Awal Bros tersebut dan mendapatkan informasi dari narasumber yang tidak ingin namanya dipublikasi, saat ditanyakan apa benar di lokasi kerja pembangunan RS Awal Bros memiliki pengawas K3 dan disediakan APB lengkap untuk pekerjaan di ketinggian, narasumber menjelaskan bahwa dilokasi kerja RS Awal Bros tidak ada pengawas K3 nya dan Alat Pelindung Diri (Body Harness) nya juga tidak ada, namun sepertinya nanti bakal disediakan.

Sementara Kadis Disnakertrans Provinsi Riau melalui Kabid Pengawasan saat dikonfirmasi via WhatsApp menyampaikan, waalaikumsalam, izin bang terkait ini tim akan segera turun untuk penerapan K3 konstruksinya.

Sungguh sangat miris kejadian ini, bahwa proyek pembangunan yang akan diperuntukkan untuk Rumah Sakit, namun saat pengerjaannya sangat-sangat berpotensi bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja dan juga bahkan bisa menyebabkan hilangnya nyawa pekerja jika terjatuh karena tergelincir atau hal lainnya.

Apakah investasi selalu menyepelekan tentang keselamatan kerja? Apakah dalam membangun gedung Rumah Sakit harus menumbalkan nyawa pekerja ? Atau masih ada hal-hal lain yang sedang di sembunyikan pihak Awal Bros mengenai penyerepan tenaga kerja? Semoga saja tidak, makanya pencegahan-pencegahan perlu dilakukan agar meminimalisir kecelakaan kerja, salah satunya memakai APD yang lengkap saat bekerja di areal ketinggian.

Dan juga perlu diketahui bahwa kami dari pihak jurnalis punya tanggung jawab dalam pengawasan sosial dan memberikan informasi terang benderang agar masyarakat mengetahui.* ( Asmadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *