Klaim Lahan Keturunan Prabu Di 3 Desa Dikecamatan Pemayung Menuai Protes Keras Dari Masyarakat

Pemayung –  jurnalpolisi.id

Terkait sengketa lahan yang akhir – akhir ini santer terdengar dikalangan masyarakat pemayung nampaknya mulai meruncing

Bagaimana tidak pasalnya terkait lahan yang diklaim keturunan prabu yang diduga sebanyak 37000 H dan turunnya 3 alat berat yang menggarap lahan yang bertempat didesa kaos,olak rambahan dan kuap ini dinilai masyarakat tidak berdasar,terutama masyarakat desa kuap dan kepala desa kuap yang keras bereaksi dan tidak mengakui terkait masuknya sekitar 300 H lahan APL garapan milik yang telah lama mereka kuasai dan lengkap secara administrasi ini juga masuk dalam klaim keturunan prabu

Dikarenakan hal ini masyarakat yang terkait dalam sengketa lahan ini melaporkan kepada camat kecamatan pemayung dan pada selasa 04.04.2023 sekitar pukul 09.00 WIB diadakan rapat mediasi dikantor camat pemayung tepatnya diruang aula yang dihadiri oleh camat,babinsa,babinkamtibmas,kepala kesbangpol ,para awak media Jurnal polisi .id yang dihadiri langsung oleh Kaperwil jambi .M.sabli, para toko masyarakat,pihak dari prabu dan juga masyarakat yang memiliki tanah dilokasi yang disengketakan

Dalam rapat ini terjadi adu argumen yang sangat alot antara kedua kubu dan hampir terjadi keributan yang berhasil diredam oleh babinsa dan babinkamtibmas pemayung

Dalam rapat ini masyrakat menanyakan dasar-dasar klaim lahan yang diakui oleh prabu adalah milik mereka sebanyak 37000 yang dinilai masyarakat tidak bedasar dan terkesan dipaksakan dan dalam proses penggarapannya yang menggunakan 3 alat berat ini pihak dari prabu dinilai agak arogan dan diskriminatif sehingga mengabaikan hak – hak masyarakat setempat terutama masyarakat desa kuap yang lahannya termasuk dalam klaim prabu tersebut

Kades desa kuap mengatakan saya tidak mengakui klaim prabu atas tanah masyarakat desa kuap yang mana tanah ini sudah dikuasai masyarakat saya selama puluhan tahun dan lengkap secar administrasi,” kata kades saat berbincang-bincang santai bersama awak media

,” lanjut kades kuap lahan kami sekitar 300 yang diklaim oleh pihak prabu dan mereka datang kerumah saya sekitar beberapa orang sekitar jam 12 mlam meminta saya ikut bertanda tangan karna dipeta yang dibawa ada tanda tangan 2 kades lainnya dan camat namun saya tetap bersikukuh tidak mengakui karna saya memang tidak tahu tentang lahan yang diklaim pihak prabu dan lahan yang diklaim mereka ini adalah milik masyarakat saya dimana tanah ini tempat masyarakat beraktifitas dan menyambung hidup mereka,tegas kades kuap

Dalam hal ini Anshori selaku kepala kesbangpol menyimpulkan bahwa rapat mediasi ini bertujuan mencari jalan keluar dari akar permasalahan agar dapat diselesaikan dengan baik,” kata anshori

,” lanjutnya rapat ini akan kita lanjutkan besok dan diharapkan masing – pihak melengkapi dokumen – dokumen yang dimiliki terkait lahan yang disengketakan dan kami juga menghimbau masing – masing pihak dapat menahan diri agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” pungkas anshori

Camat pemyung saat diwawancar juga berpesan agar masyarakat dapat menahan diri terkait konflik ini agar tidak menjurus kepada hal yang tidak diinginkan dan kami dari pihak kecamatan akan mencermati msalah ini dan akan diselesaikan secara baik,kata camat.(JPN-S/M)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *