Modus Oplosan Genjot Harga, Salah Siapa..???

Malra  –  jurnalpolisi.id

Modus oplosan beras Bulog, dinilai sengsarakan rakyat,,salah siapa.??

Ditemui di ruang kerja kantor Perum Bulog Dravil II Tual Jl. Soekarno_Hatta, Maluku Tenggara (Malra), Senin 20 Maret 2023, Kepala Cabang (Kacap) Bulog Tual Asrul, S.E (52)

Bahwa untuk saat ini, Perum Bulog membatasi Ruang Pelayanan Khusus ( RPK ). Dan satu RPK hanya diberikan jatah sebanyak 300 kg, itupun kalau dikonfersi sebanyak 6 karung dengan ukuran 50 kg untuk setiap karungnya

“Ini kami buat agar menghindar dari adanya pedagang nakal yang hendak melakukan pengeplosan beras. Sehingga stok bisa bertahan jelang bulan puasa sampai lebaran nanti,”kata Asrul

Diakui kalau saat ini, di kota tual maupun di maluku tenggara, terdapat sebanyak 200 RPK.”Masing-masingnya dibagi 100 RPK,”sebut pria kelahiran medan, (Sumatra Utara)

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun media ini, kondisi makin diperparah lagi, lantaran di pasar Langgur, maupun di pasar tual, ada saja pedagang nakal yang dengan sengaja mengoplos beras bulog ke dalam karung beras berwarna kuning.

Kemudian dijual dengan harga yang cukup fantastis, ada yang Rp. 13.000,- Rp. 14.000/kg_nya. Bahkan lebih parah lagi mereka mengirimnya ke beberapa daerah yang berdekatan dengan kabupaten/kota tersebut.

Tak mau diam, akhiirnya Asrul yang dihubungi Jurnal Polisi.id langsung bereaksi dan meminta apabila ada masyarakat yang melihat itu segera melaporkan ke pihak berwajib dan akan dilakukan penindakan hukum.”Jika ada temuan lapor saja pak,”pinta Kepala Bulog Drive II Tual

Disatu sisi, Dia menghimbau kepada masyarakat bahwa tidak perlu lagi mengkuatirkan stok beras jelang puasa dan lebaran, dikarenakan saat ini sedang dilakukan pemuatan sebanyak 500 ton untuk kedua wilayah, kota Tual dan Maluku Tenggara (Malra).

Sedangkan untuk stok tersisa digudang bulog masih tersimpan 40 ton,”Total semua menjadi 540 ton,”sebut lelaki 52 Tahun tersebut yang juga pernah berdinas di kantor bulog NTT dan Provinsi Maluku

Kecaman keras juga datang dari warga Langgur, Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Malra yang enggan namanya dipublikasi. Bahwa memang sudah hampir sebulan ini harga beras dipasar menjadi rancuh, dan naik tidak karuan, hingga capai harga Rp. 14.000_/kg. Padahal sebelumnya, hanya ada dikisaran Rp. 11.000 – Rp. 12.000_/ kg.

Pemerintah lewat dinas terkait juga dimintakan agar segera melakukan inspeksi secara dadakan untuk mengetahui informasi oplasan beras bulog, karena sudah meresahkan warga kecil menengah ke bawah

Lagi – lagi, lelaki yang enggan namanya dipubish berharap pemerintah juga segera menindak oknum yang diduga ada kaitanya dengan beras oplosan itu.

Publish by (MLA_jpn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *