Jelang Nataru, Lapas Banyuwangi Gelar Apel Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Gangguan Kamtib

Desember 24, 2022

Banyuwangi – jurnalpolisi.id

Lapas Banyuwangi menggelar apel kesiapsiagaan menjelang perayaan Hari Raya Natal Tahun 2022 dan Tahun Baru 2023, Jumat (23/12). Hal itu dilakukan guna meningkatkan kewaspadaan seluruh petugas guna mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib).

Kegiatan yang dipimpin oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (Ka.KPLP) Andri Setiawan itu juga menjadi penegas komitmen bagi seluruh petugas untuk turut menjaga kondusifitas Lapas Banyuwangi selama perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) maupun setelahnya.

“Melaui apel kesiapsiagaan ini mari kita saling meningkatkan kewaspadaan agar Lapas Banyuwangi selalu berada dalam kondisi yang aman,” ujar pria yang akrab disapa Andri itu.

Andri menegaskan kepada seluruh petugas, baik yang berada di bagian kamtib maupun di bagian yang lain untuk saling bersinergi melakukan deteksi dini. Sehingga dapat mencegah berbagai hal yang dapat menggangu kondisi kamtib.

“Pada dasarnya seluruh petugas pemasyarakatan memiliki tanggung jawab untuk melakukan kegiatan pengamanan, oleh karena itu sinergi masing-masing bagian tentunya akan menguatkan tugas dan fungsi untuk menjaga keamanan di Lapas Banyuwangi ini,” tegasnya.

Lebih lanjut Andri berharap seluruh petugas agar tidak hanya berfokus melakukan pengamanan yang sifatnya berasal dari dalam. Karena ancaman gangguan kamtib juga bisa berasal dari luar.

“Kita juga harus waspada terhadap ancaman gangguan kamtib yang mungkin saja bisa dilakukan oleh masyarakat luar, karenanya kita harus memperkuat kegiatan intelijen kita,” katanya.

Usai pelaksanaan apel, Andri mengerahkan seluruh petugas untuk melakukan penggeledahan pada beberapa kamar hunian. “Ini merupakan salah satu upaya deteksi yang kami lakukan untuk menetralisir adanya barang terlarang di kamar hunian,” tuturnya.

Dari hasil penggeladahan tidak ditemukan barang-barang yang berbahaya. Petugas hanya menyita barang yang disinyalir dapat dimodifikasi oleh warga binaan menjadi senjata tajam, salah satunya sendok.

“Alhamdulilah kegiatan berjalan dengan lancar dan kondisi kamar hunian dalam keadaan aman serta kondusif,” pungkasnya. (Jok)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *