Polres Bojonegoro Bersama Kodim 0813 Bojonegoro Serta Pemkab Bojonegoro Gelar Simulasi Pengamanan TPS Pilkades Serentak
Oktober 17, 2022
Bojonegoro – jurnalpolisi.id
Sebagai bentuk komitmen dan dukungan terhadap keamanan dan kesuksesan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak gelombang I tahun 2022, Polres Bojonegoro bersama Kodim 0813/Bojonegoro, Satpol PP dan Linmas menggelar latihan simulasi pengamanan (Pam) Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pilkades Serentak di Alun-alun Kota Bojonegoro, Senin (17/10/2022) siang tadi.
Kapolres Bojonegoro, AKBP Muhammad, SH, SIK, M.Si mengatakan peragaan simulasi Pam TPS ini dilakukan guna mempersiapkan personil pengamanan baik dari Kepolisian, TNI dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro untuk mengantisipasi segala kemungkinan gangguan keamanan pada pelaksanaan tahapan Pilkades yakni pemungutan suara dan penghitungan suara.
Lanjut Kapolres, dengan adanya simulasi ini dalam rangka memantapkan pengamanan menjelang pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara pada tanggal 26 Oktober 2022 nanti, juga saat pelantikan Kepala Desa terpilih. Ada 33 desa yang tersebar di 28 kecamatan Bojonegoro.
“Dengan demikian personil yang terlibat pengamanan di sejumlah TPS maupun yang stand by benar-benar memahami tugas dan tindakan apa yang dilakukan jika terjadi potensi gangguan Kamtibmas atau gangguan kerusuhan,” ujar Kapolres, AKBP Muhammad SH, SIK, M.Si, kepada awak media ini di Alun-alun Kota Bojonegoro.
AKBP Muhammad menambahkan Polres Bojonegoro beserta jajarannya siap mengamankan pelaksanaan Pilkades Serentak gelombang I tahun 2022 dan simulasi tersebut bagian dari pemantapan persiapan pengamanan menjelang pesta demokrasi.
“Kepolisian tentu memiliki tanggung jawab besar dalam mengamankan pelaksanaan Pilkades Serentak ini, yang bebas konflik dan persoalan hukum. Dengan simulasi bentuk kesiapan Polres Bojonegoro untuk menciptakan Kamtibmas yang aman, lancar dan damai,” imbuh AKBP Muhammad.
Pihaknya mengimbau semua pihak membantu menjaga situasi tetap kondusif dan menghindari konflik horizontal yang dapat membelah persatuan di tengah warga.
“Saya yakin masyarakat sudah dewasa dalam berpolitik dan berdemokrasi serta menjunjung tinggi persatuan, keamanan dan kedamaian,” pungkas pria berpangkat melati dua di pundak ini.
Dalam simulasi yang digelar nampak menampilkan berbagai adegan yang mengarah pada potensi ancaman gangguan Kamtibmas yang melibatkan massa banyak dan penanganan terhadap massa yang melakukan percobaan kerusuhan berikut penanganan efektif dari Polri, TNI dan Pemerintah Daerah sehingga situasi menjadi kondusif kembali.
(Syailendra Jurnalpolisi)