Mafia CPO Aek Natas Mengaku Punya Backing Oknum Aparat ? Rahman Hasibuan salah seorang reporter menyatakan Backing mereka adalah kucing kurap di negara ini.
Labuhanbatu – jurnalpolisi.id
MAFIA crude palm oil (CPO), Asen (49) yang beroperasi di Desa Kampung Yaman, Kecamatan Aek Natas, Labura kepada sejumlah awak media mengaku punya backing seorang oknum aparat, mendapat respon beragam awak media terutama Rahman Hasibuan Reporter salah satu media yang menyatakan bahwa bila benar ada backing dari usaha ilegal seperti ini mereka adalah kucing kurap di negara ini, demikian di tuturkan 15/10/2022
Oleh karena itu, Asen mengelola kegiatan diduga ilegal itu secara terang-terangan meski sangat meresahkan pengendara,hal ini sangat mengejutkan beberapa awak media di Labuhan batu raya ini
Saat dikonfirmasi wartawan, apakah anda mempunyai kenalan aparat?
” Ya saya kenal sama Dxxxx, saya kenal sama Kapolsek ” aku Asen menyebutkan jabatan salah seorang oknum aparat, Kamis (13/10/2022) sekira pukul 22.10 WIB saat kejadian teror dirumah salah seorang wartawan di Rantauprapat.
Saya, jelas Asen, minta tolong agar (menyebut oknum aparat tersebut) mengkoordinasikan sama Kapolsek agar dirinya bisa berkegiatan menampung CPO secara ilegal.
Asen nekat buka penampungan CPO ilegal dan melakukan teror terhadap oknum pencari berita diduga karena mempunyai backing seorang oknum aparat.
Penilaian tersebut dikatakan oleh Ketua LSM Aliansi Penyelamatan Indonesia Kabupaten Labuhanbatu, Muslim Manik saat mengetahui adanya informasi mafia melakukan teror tersebut.
Kepada pihak Kepolisian Sektor Aek Natas – Polres Labuhanbatu agar segera melakukan penangkapan terhadap para mafia itu.
” Saya minta kepada pihak Kepolisian agar segera menindak tegas para mafia CPO yang melakukan teror terhadap seorang wartawan ” tegasnya.
Rahman Hasibuan salah seorang penggiat dan pemburu pemberitaan menyampaikan,
menyayangkan sikap para sikap mafia CPO yang seolah kebal akan hukum dan peraturan yang berlaku, sehingga seenaknya melakukan teror dan intervensi kepada salah seorang wartawan di Labuhan batu.
“Enak benar mereka, mengangkangi hukum dan peraturan yang berlaku karena ada yang menjadi deking yang diduga kejahatan seperti itu….Dasar kucing kurap… ” Ketus Rahman Hasibuan
Wartawati Jpn
Eka Hombing