Jambore PKK Sekecamatan Muara Bulian Menuai Ajang Protes Peserta Emak_Emak

Batanghari  – jurnalpolisi.id

Pelaksanaan Jambore TP PKK Sekecamatan Muara Bulian kabupaten Batanghari telah usai diperlombakan selama satu hari 13/09/2022.
Ya,..”telah dilaksanakan sepekan yang lalu namun, “kegiatan perlombaan jambore TP PKK sekecamatan tersebut muara bulian menuai kontroversi dari peserta ibu_ ibu dua desa yakni desa sungai baung dan desa aro.
Sebut saja Dewi salah satu peserta Jambore TP PKK kecamatan Muara Bulian Batanghari.
Lebih terang dikatakan,” ya,kami sangat mengecam keras dalam pelaksanaanya terkesan banyak yang tidak beres dak jelas ,ambil saja contoh tidak sesuai dengan hasil rokor metting antara peseta jambore TP PKK.
Selain itu kata Dewi,ketua PKK kecamatan diduga tidak muat hasil berita acara usai kegiatan,baik dalam penetapan pemenang lomba olehJuri penilaian ujarnya.

Atas peristiwa tersebut kontestan jambore merasa diperlakukan tidak adil manyoritas peserta ibu_ ibu alias emak emak dari desa sungai baung, Muaro singoan dan desa Aro.
Selain itu, dalam pelaksanaannya Jambore PKK sekecamatan masing _masing peserta dari desa dan kelurahan dibeban biaya pendaftaran sebesar Rp 600 ratus ribu rupiah/Perserta.
Dalam pelaksanan penentuan juara lomba terkesan asal asalan ,tidak ada berita acara dalam penentuan pemenang lomba tersebut.


Sebut dewi kepada media, sesuai dengan rakor di kantor camat peserta dibatasi 3 orang remaja , tidak boleh lebih dua hari sebelum acara diadakan teknikal metting.
Aneh ..,”dalam kegiatan jambore PKK tersebut tidak ada juknis ujar ibuk Dewi.
Kejadian ini yang terjadi sempat diakui oleh ibu camat, mengakui tidak boleh 3 orang.
PertemuanJum’at siang diadakan pertemuan dengan ibu camat ,tidak Ado berita acara

Terpisah camat muara Bulian Amir ketika dijumpai di ruang kantornya 21/09/3022, juga sudah mengetahui persoalan ibu peserta Jambore PKK .tapi sayang camat tidak ada penjelasan bagai mana menyikapi penyelesainya.sehingga even jambore PKK pertama kali di kecamatan muara bualian tidak menjadi perseteruan alias momok ditengah peserta.
(Syafwan Hamid )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *