LinkNTB Angkat Suara, Terkait Sekda: “Terlalu Murah Harga Daerah Ini Apabila Harus Tersandera oleh Satu Kepentingan Pejabat “.

NTB –  jurnalpolisi.id

Publik Lombok Barat kini tengah digegerkan dengan dugaan salah satu LSM terhadap Sekda Lombok Barat, H. Baehaqi. Pasalnya, yang bersangkutan diduga menerima gratifikasi terhadap pengurusan dokumen perizinan di lingkup pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat.

Diberitakan sebelumnya, Ketua LSM Asak Datu, Herman Kisaf di sejumlah media mengatakan bahwa Sekda Lombok Barat diduga menerima suap dari salah satu rekanan. Bahkan Herman berencana melaporkan Sekda Lombok Barat dengan dugaan menerima suap atas izin yang diprosesnya.

Terhadap hal ini, Sekda Lombok Barat bahkan sampai bersumpah bahwa dirinya sama sekali tidak menerima apa yang ditudingkan pada dirinya.

“Wallahi wabillahi hiwassolahi, saya tidak pernah melakukan hal seperti itu. Apakah semurah itu saya menjual harga diri saya,” ungkap yang bersangkutan.

Merespon hal ini, Direktur Link-NTB Lauhil Mahpuz justru melihat hal yang berbeda. Dirinya menilai bahwa hal ini harus segera diuji kebenarannya, sebab keduanya kami pikir sama-sama memiliki hak untuk membela dirinya masing-masing.

“Dengan dalih apapun sumpah yang disampaikan oleh seseorang yang padanya melekat jabatan publik rasanya agak sulit untuk dijadikan klarifikasi atau kontra isu yang tengah beredar. Terlebih isu ini menyangkut posisi dan jabatan sebagai sebagai seorang Sekda. Selama tidak dibuktikan, publik akan memiliki penilaian nya sendiri dan itu sah. Karena potensi ke arah itu tetap ada”.

Semestinya sebagai pembuktian terbalik yang bersangkutan menempuh upaya hukum, atas nama jabatannya sebagai bagian dari Pemerintah Daerah. Ada wajah birokrasi pemerintah daerah Kabupaten Lombok Barat yang sedang dipertaruhkan.

Dirinya menganggap bahwa persoalan ini adalah hal yang serius, karena sudah menyangkut jabatan dan kewenangan. Terlebih lagi tudingan yang ditujukan kepada beliau (Sekda) adalah soal gratifikasi. “Jelas ada peluang kasus ini berlanjut atau minimal dilakukan pendalaman”. Ujarnya.

Kalau boleh meminjam bahasa yang bersangkutan bahwa “terlalu murah harga daerah ini apabila harus tersandera hanya oleh satu kepentingan pejabat “. Tutup Mahpuz saat ditemui di kediamannya. ( M/Tim)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *