Memperingati Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia Orang Muda Katolik Santu Yohanes Bintuni Menggelar Seminar.

Bintuni – jurnalpolisi.id

Pertemuan yang berlangsung di Aulah paroki santu Yohanes bintuni, kilo meter dua, distrik Bintuni, kabupaten teluk bintuni, Provinsi papua barat, Selasa 9 Agustus 2022, Turut hadir Yustina Ogoney SE (Komda Pemuda Katolik Papua Barat), Marten Wersin (Ketua LMA 7 suku Bintuni, Pater Yohanes Belo Boli SVD (Tokoh Gereja), Kenny .R.A. Kindewara S.IP (Ketua KNPI Kabupaten Teluk Bintuni) Peserta Seminar Orang Muda Katolik Santu Yohanes Bintuni.

Dalam Kegiatan itu dapat di usung tema, Peran Pemuda Dalam Menjaga Dan Melestarikan Tanah Adat dan Budaya di Tanah Teluk Bintuni.

Kata, Marten Wersin, Ketua LMA 7 Suku dalam agenda seminar itu mengatakan bahwa, Lembaga adat Tuju Suku Berencana Akan mengalokasikan Tanah untuk Rencana medorong pembangunan Rumah Adat 7 Suku dan Gedung Museum 7 Suku Bintuni nanti. Ungkap Marten saat mengikuti kegiatan seminar itu.

Selain itu, waktu yang sama Ketua Komite Pemuda Nasional Indonesia KNPI Kabupaten Teluk Bintuni Kenny .R.A. Kindewara S.IP mengatakan, Selaku Pimpinan Seluruh Organisasi Pemuda Di Daerah ini, Ia Akan selalu mendukung Setiap kegiatan Anak muda yang Mengedukasi Masyarakat.

Bukan hanya itu, Kenny juga menegaskan bahwa, pihaknya ikut mendorong langkah Lembaga Masyarakat Adat (LMA) 7 Suku untuk bersinergi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Teluk Bintuni dalam rencana pembangunan Rumah adat 7 suku di kabupaten teluk bintuni.

Hal yang sama juga di sampaikan Komda Pemuda Katolik Papua Barat usai kegiatan itu, Yustina Egonei SE Mengatakan bahwa, dengan kegiatan Seminar sehari yang di lakukan oleh orang muda Katolik Santu Yohanes Bintuni (OMK) yang di Nahkodai “YANCE.SIANTE” ini sangat memberikan Nilai positif terhadap peran Pemuda dalam Memperjuangkan hak-hak masyarakat adat sesuai tema yang di usung hari ini. ketus Egonei

Lanjut Egonei, pemuda sejak dini sudah harus mengenal identitas dan jati diri, saya siapa, saya lahir dimana, saya suku mana, dan saya punya pakian adat apa, saya punya bahasa ibu apa, sehingga hal tersebut secara turun temurun di warisi oleh generasi muda saat ini sehingga anak muda saat ini tetap mewarisi tradisi dan budaya dan tetap melestarikan dalam kehidupan bermasyarakat. Tandasnya.

Saat ini anak muda telah bergeser dengan perkembangan teknologi atau pengaruh global yang mana telah memberikan perubahan secara signifikan sehingga saat ini anak muda lebih mengenal Tiktok di banding merawat dan melestarikan adat dan budaya, hal ini akan menjadi masalah besar terhadap peran pemuda saat ini di tengah gejolak perubahan zaman. Ungkap Egonei

Dirinya berharap anak muda memulai hal-hal positif dari dalam rumah, seperti menanamkan kebiasaan dan tradisi kita masyarkat Adat, seperti budaya dan warisan leluhur yang sudah di percayakan kepada kita untuk terus di ingatkan pada generasi penerus sebagai masyarakat adat dan anak adat yang cinta akan budaya. Tutup Egonei

(Buce JPN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *