SD Negeri 11 Sipisang Belum Diperbaiki, Anak Didik Belajar di Tempat Tenda Darurat.
Agam – jurnalpolisi.id
Sudah memasuki tahun ke 2 ( dua ) SD NEGERI 11 SIPISANG di Jorong Air Kijang Nagari Nan Tujuah Kecamatan Palupuh Kabupaten Agam – Provinsi Sumatera Barat.
Yang hancur ditimpa pohon besar, sampai saat ini minggu 13 April 2025 belum ada tanda – tanda akan diperbaiki.
Sekarang anak – anak murid belajar ditenda atau ditempat darurat, ini membuat prihatin tokoh masyarakat setempat Syafril, S.E., Dt. Rajo Api.
Harusnyo sarana prasarana pendidikan yang hancur tertimpa musibah, menjadi periotas untuk diperbaiki dan dipulihkan proses belajar mengajar di sekolah tersebut.
Kerusakan SD Negeri 11 Sipisang, akibat ditimpa kayu besar saat gotong royong pembersihan pekarangan sekolah, oleh masyarakat Jorong Air Kijang dan Masyarakat Jorong Haraban beserta Komite Sekolah dan wali murid yang terjadi pada hari Sabtu tanggal 03 Februari 2024 sekitar jam 14.00. WIB
Akibat ditimpa kayu tersebut menyebabkan 3 (tiga) lokal belajar rusak berat ( hancur ) dan yang lainnya rusak ringan.
Sejak itu sampai detik ini kira – kira 60an murid sekolah dasar tersebut belajar ditenda atau ditempat darurat.
Pohon yang menimpa sekolah, adalah pohon tarok berukuran besar, yang terletak di bukit di atas SD Negeri 11 Sipisang.
Perbaikan SD Negeri 11 Sipisang memerlukan dana sebesar lebih kurang Rp. 300.000.000 sampai Rp. 350.000.000.
Mewakili Masyarakat Jorong Air Kijang dan Jorong Haraban khususnya dan masyarakat Nagari Nan Tujuah Kecamatan Palupuh umumnya.
Syafril, S.E., Dt. Rajo Api yang biasa dipanggil Nyiak Api ini, berharap kepada Team Anggaran Pemerintah Daerah ( TAPD ) Kabupaten Agam yang diketuai SEKDA Agam, agar bisa mencarikan solusi atau mencairkan dana untuk perbaikan SD Negeri 11 Sipisang ini.
Agar anak didik atau murid-murid SD tersubut dapat belajar kembali seperti biasa.
Demikian Nyiak Api, mengakhiri tanggapannya via WHATSAPP kepada media.( Syafrianto )
