Diduga Penadah Mobil penggelapan merasa dirinya juga di tipu T. Manalu, Korban menunggu Iktikad baik Jaringan ini.

Labuhan batu, jurnalpolisi.id

” Sebelumnya yang lalu si Manalu menelpon saya kata nya mobil tersebut mau di balikkan atau mau diambil kembali, saya bilang silahkan saja bang, Transfer la uang nya, Lalu manalu bilang sabar ya bang, Uang nya masuk separoh (20jt), Msih mencari separoh lagi, sebut si Manalu, Namun sampai saat ini tidak ada mengabari sampai sekarang, Bahkan sempat saya bilang transfer aja dulu berapa yang ada , Namun dia tidak menjawab”, Sebut RK seorang yang bekerja disalah satu Intitusi di Labuhan batu saat dikonfirmasi, Rabu 16/4/2025

Dikabarkan sebelumnya, satu unit mobil Merk Suzuki carry nomor polisi BM 8133 GD, nomor rangka MHYHDC611J262887, nomor mesin K15BT-1451294 tahun pembuatan 2022 warna hitam jenis mobil barang model pickup yang masih dalam penanganan lesing (kredit) selama 47 bulan yang diduga digelapkan seorang oknum PNS yang bekerja di salah satu dinas Pemkab Labuhan batu yang disebutkan korban berinisial T Manalu.

Hal yang berbeda disampaikan RK yang membeli mobil tersebut dari T Manalu menjelaskan kepada awak media melalui pesan Watt shap,

” Tanggapan saya bang, Mobil tersebut diatas. Si Manalu mengaku mobil tersebut milik dia dan dia menjual secara putus mobil itu, Dan Sebelum itu saya menanyakan kepada beliau bagaimana keamanan mobil tersebut, Nanti mobil curian ini saya bilang, Manalu menjawab tidak lae, Ini mobil aman tidak ada masalah bang,” sebut RK dalam pesan Watt shapnya

” Dan perlu ditekankan bang..Mobil tersebut si Manalu yang jual putusss.. bukan saya ya bang, mohon di ralat ya abanganda, Ijjn abangku , Gini bang. Suruh saja si Manalu mulangkan uang saya itu bang. Lalu mobil saya kembalikan lagi , Kata nya dia dulu aman mobil ini bang, nyata nya kek gini bang, Jadi saya merasa di rugikan dan dtipu si manalu bang ” sebut RK

Dari Keterangan RK yang menyatakan mobil tersebut bersedia dikembalikan, dan sangat bertantangan dengan pernyataan T Manalu dihadapan awak media dan korban

Tempat terpisah, awak media bertemu dengan Tulus Manalu saat dikonfirmasi dia mengatakan, bahwa mobil itu sudah terbang alias Leong.

“Mobil itu sudah terbang Lae, alias dileongkan kawan ku ke sekitar antara Brastagi dan Kabanjahe,” ucapnya enteng seolah tanpa beban.

Korban penggelapan menyampaikan kronologi kejadian ini , Salah satu karyawan perusahaan pembiayaan diduga menyuruh orang yang tidak bertanggung jawab untuk menelepon debitur, meminta mobilnya agar di oper kredit kepada orang lain yaitu oknum ASN yang bertugas di kabupaten labuhanbatu.

” Kejadiannya seperti dihipnotis,” Demikian disampaikan oleh korban Sari Siregar warga Dusun Bunut, Desa Sei Siarti, Kecamatan Panai Tengah Kabupaten Labuhanbatu.

Pada awal bulan Januari tahun 2025 salah satu karyawan lesing BFI Rantauprapat bernama Wahyu menelepon debitur, yang mana notabene nya adalah survey di lesing BFI Rantauprapat, dan empat hari kemudian menelepon lagi, bernama Siswo Suryadi. Dia mengaku disuruh oleh wahyu.

“Saya temannya wahyu dan saya di suruh untuk menelepon bapak, ada yang mau meneruskan mobil bapak itu si Tulus Manalu, bawalah mobilnya ke sigambal supaya kami cek dulu,” Kata Siswo suryadi melalui telpon.

” Rupanya tidak sampai disitu, siswo suryadi terus menerus menelpon kami menyuruh datang. Kemudian kami berangkat dari malindo Sei Siarti menuju tempat yang mereka arahkan ke gang Ikhlas di Sigambal,” Sebut Sari Siregar kepada awak media.

” Ditempat kejadian, Siswo Suryadi dengan Tulus Manalu sudah menunggu duluan. Pada hari itu juga mereka meyakinkan kami dengan menunjukkan KTP Tulus Manalu bahwa pekerjaannya sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan bertugas di kabupaten labuhanbatu. Oleh karena itu kami tidak merasa ragu, hingga mobil tersebut kami serahkan ke tangan Tulus Manalu”, kata korban.

” Berjalan waktu, ehh angsuran kreditnya tidak dibayar. Pihak lesing terus mengejar pembayaran angsuran kredit yang sudah menunggak jalan empat bulan sampai sekarang. Korban terus mencari Tulus Manalu sampai ke kantornya namun tidak bertemu, diduga jarang atau tidak masuk kantor, pada waktu itu.” Sebut korban

Setelah mendengar keterangan itu awak media bersama korban berusaha menemui Siswo Suryadi, namun pada saat bertemu di salah satu warkop, Siswo Suryadi langsung melompat lari terbirit-birit dan tidak dapat dikonfirmasi.

Korban berharap senin (14/4/2025) menunggu etika baik Tulus Manalu serta kawan-kawannya, untuk mengembalikan mobil tersebut. Apabila mobil itu tidak dikembalikan maka saya akan melapor ke pihak yang berwajib atau ke Polres Labuhanbatu, ucap Boru Hombing istri korban.

(Eka hombing )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *