RAMADHAN BERKAH: Tausiyah dan Silaturahmi Buka Puasa Bersama Tgk Ali Akbar S.Pd., M.Pd di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

BANDA ACEH – jurnalpolii.id

Selasa, 18 Maret 2025, Fakultas FKIP, Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PENJASKESREK) Universitas Syiah Kuala menggelar acara buka puasa bersama yang menghadirkan Tausiyah dari Tgk Ali Akbar S.Pd., M.Pd. Acara ini berlangsung dengan penuh khidmat dan kebersamaan, bertujuan untuk mempererat silaturahmi antara civitas akademika dan menyemarakkan bulan suci Ramadhan.

Dalam tausiyahnya, Tgk Ali Akbar menyampaikan pentingnya tiga perkara yang menjadi seruan Allah setiap malam di bulan Ramadhan:

▪ Doa: Apakah ada yang berdoa kepada-Nya, maka Dia akan menerima semua doa.
▪ Taubat: Apakah ada yang bertaubat kepada-Nya, maka Dia akan menerima taubatnya.
▪Ampunan: Apakah ada yang memohon ampunan, maka Dia akan mengampuni dosanya.

Tgk Ali juga mengajak seluruh hadirin untuk memanfaatkan bulan Ramadhan dengan melakukan tiga hal tersebut. Selain itu, beliau mengungkapkan filosofi puasa dengan menggunakan contoh dari alam, yakni puasa Ular, Kepiting, dan Ulat, yang masing-masing menggambarkan tingkatan puasa yang berbeda.

Puasa Ular:
Tgk Ali mengibaratkan puasa tingkat pertama dengan puasa Ular yang hanya mengganti kulitnya, namun tidak mengalami perubahan dalam kebiasaan dan sifat. Hal ini menjadi pengingat bahwa puasa tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi harus mampu mendidik diri untuk berubah menjadi lebih baik.

Puasa Kepiting:
Kemudian, ada puasa tingkat kedua, yaitu puasa Kepiting. Kepiting, yang mengganti kulit dengan hati-hati dan penuh kehati-hatian, menggambarkan pentingnya kita untuk berhati-hati dalam setiap tindakan dan pilihan kita setelah menjalankan puasa, menjadi pribadi yang lebih lembut, pendiam, dan berhati-hati.

Puasa Ulat:
Tgk Ali menjelaskan puasa tingkat ketiga dengan puasa Ulat. Berbeda dengan kedua contoh sebelumnya, ulat yang berpuasa dengan cara mengasingkan diri dalam kepompong dan mengalami transformasi menjadi Kupu-Kupu menggambarkan perubahan total dalam diri seseorang. Dari yang sebelumnya hidup hanya untuk makan dan merusak, setelah berpuasa, ia berubah menjadi makhluk yang indah dan bermanfaat bagi alam. Begitu juga puasa kita, harus dapat merubah kebiasaan buruk dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Tgk Ali menekankan, “Puasa adalah sarana pendidikan diri untuk menjadi lebih sabar, lebih taat, lebih semangat beramal, dan mampu mengendalikan hawa nafsu.” Beliau berharap, setelah bulan Ramadhan, setiap individu bisa mengalami perubahan positif, sebagaimana ulat yang berubah menjadi kupu-kupu.

Acara diakhiri dengan buka puasa bersama yang mempererat tali silaturahmi antar mahasiswa dan dosen, sekaligus memperkuat ikatan sosial di bulan Ramadhan. Semoga kita semua bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik dan mendapatkan keberkahan serta perubahan yang lebih baik. Aamiin yaa rabbal ‘aalamiin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *