Kapolres Tapteng Pastikan Kasus Teror Bom Molotov Wartawan Diusut Hingga Tuntas

Tapanuli Tengah, jurnalpolisi.id
Kasus dugaan pelemparan bom molotov ke rumah seorang wartawan media online berinisial AN di Tapanuli Tengah (Tapteng) masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian. Hingga kini, pelaku yang diduga orang tak dikenal (OTK) masih belum terungkap.
Kapolres Tapteng, AKBP Wahyu Endrajaya, S.I.K., M.Si, dalam keterangannya kepada awak media pada Senin (17/02/25), menegaskan bahwa pihaknya tengah bekerja keras mengumpulkan bukti serta melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap dalang di balik peristiwa ini.
Sebelumnya, korban AN telah melaporkan insiden ini ke Polres Tapteng dengan nomor laporan L/Gangguan/B/1/II/2025/SPKT/Polres Tapanuli Tengah/Polda Sumatera Utara.
AN berharap kepolisian dapat segera menangkap pelaku dan mengungkap motif di balik serangan ini.
AN, yang merupakan warga Tapteng, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kasus-kasus serupa yang sebelumnya terjadi di wilayahnya.
Ia menyebut bahwa dalam banyak kasus pembakaran atau serangan semacam ini, pelakunya kerap kali tidak tertangkap.
“Kalau terus dibiarkan, ini bisa menjadi preseden buruk bagi kebebasan pers. Kita berharap kali ini bisa terungkap agar tidak semakin menambah sisi gelap kekerasan terhadap wartawan,” ujar AN.
Insiden ini terjadi di rumahnya yang berlokasi di Kelurahan Sibuluan Terpadu, Kecamatan Pandan, Tapteng, pada Jumat malam (14/02/25) sekitar pukul 22.00 WIB.
Akibat lemparan bom molotov tersebut, plafon, teras rumah, dan sepeda milik AN terbakar. Beruntung, api yang sempat berkobar dapat segera dipadamkan.
AN menduga serangan ini berkaitan dengan unggahannya di media sosial Facebook pada Kamis (13/02/25).
Dalam postingan tersebut, AN menulis, “Kalau mau BEBAS DAN AMAN UNTUK PAKAI SABU DAN PASANG TOGEL…!! Datang Ke Sibolga.”
Menurutnya, tidak lama setelah unggahan itu viral, ia mengalami intimidasi yang diduga berujung pada aksi teror pelemparan bom molotov ke rumahnya.
Peristiwa ini mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk pimpinan DPRD Kota Sibolga, Jamil Z.TM, yang menyatakan keprihatinannya terhadap keselamatan wartawan di daerah tersebut.
“Saya mendengar telah terjadi ledakan yang menyebabkan kebakaran di teras depan rumahnya. Ini merupakan ancaman serius bagi kebebasan pers,” ujarnya.
Jamil menegaskan bahwa dirinya siap memberikan hadiah bagi pihak kepolisian jika berhasil mengungkap dan menangkap pelaku.
Tak hanya itu, ia juga mendukung langkah tegas terhadap pelaku yang telah mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat.
“Kami ingin kasus ini benar-benar diusut tuntas. Jika pelakunya tertangkap, kami mendukung tindakan tegas dan terukur sesuai hukum yang berlaku,” katanya.
Selain itu, Jamil juga meminta Kapolda Sumatera Utara turun tangan dalam menangani kasus ini agar tidak ada lagi kasus serupa yang menimpa jurnalis atau warga di Tapanuli Tengah.
Sementara itu, Kapolres Tapteng AKBP Wahyu Endrajaya memastikan bahwa pihaknya telah menerjunkan tim untuk melakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti-bukti yang dapat mengarah pada pelaku.
“Kami terus mendalami motif kejadian ini, mengumpulkan saksi-saksi, serta menelusuri rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi. Kami berkomitmen untuk mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya,” tegasnya.
Kepolisian juga mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi dan tetap mempercayakan proses hukum kepada aparat yang berwenang.
Jika ada informasi tambahan dari warga yang dapat membantu penyelidikan, pihaknya siap menerima laporan dari masyarakat.
Hingga kini, kasus dugaan teror bom molotov terhadap wartawan di Tapteng masih menjadi perhatian luas.
Banyak pihak berharap agar kasus ini segera terungkap guna memberikan rasa aman bagi jurnalis yang menjalankan tugasnya sebagai pilar demokrasi.
(P.Harahap)